Untukmu Tuan haecker
puisi kami berteriak..!!
kami putra putri gelandangan anak asuh matahari anak
kandung purnama bumi
kami tertawai tingkah badutmu yang
konyol dalam kesepian..
Untukmu Tuan Hacker..
Kami putra putri gelandangan tak harapkan belas kasihmu dalam berkarya
Hanya minta sedikit kasihmu untuk tidak
mengusik kami dalam kami memunguti aksara merangkai kata
Untukmu Tuan Hacker...
Kami tak inginkan tuan mengusik ketenangan dan merebut
singasana kami
Kami hanyalah Gelandangan yang memungut
aksara di antara tumpukan masalah
Kami tak ingin di antara kita timbul petaka yg buat kita sama murka
Untukmu Tuan Hacker..
Biarkan kami berekpresi dalam puisi
Menuang segala rasa dalam goresan pena
Jangan paksa kami untuk menulis dilipatan kerut keningmu tuan
Kerana kami bukanlah Gelandangan nan brutal Disisni kami berpijak menyerukan kata cinta damai
Sekali lagi untukmu TUAN HAECKER
Cepatlah bertobat sebelum ajal menjemput
karena jiwamu tak akan bisa tenang
di genangi dosa dan khilaf
DAMAILAH DENGAN KAMI DAN KAMI PUN AKAN SEGAN PADA TUAN
Salam Damai Tuan Hacker
By: Penyair Gelandangan Clubs PGC
Selasa, 24 Juli 2012
Cintaku Sederhana Padamu
Dalam aku mencintaimu..
Aku tak ingin menjadi mawar
Indah merekah jadi pujaan
Namun hujam durinya menyakitimu
Aku juga tak ingin seperti melati
Harum semerbak nan mewangi
Namun layu dalam sehari
Aku mencintaimu dengan sedarhana
Seperti cinta sang bayu pada ilalang
Tak mampu berikan keindahan
Namun abadi dalam kedamaian
Cintaku tak seindah pelangi
Yang hanya sekilas lalu pergi
Dan tak tau kapan akan kembali
Padamu Cinta..
Lihatlah bintang diatas sana
Tetap berpijar walau sendirian
Begitulah cintaku padamu,
tak pernah padam
Walau terhalang sinar rembulan
Salam PGC Lovers
By: By; Tiña Cuañtix
Aku tak ingin menjadi mawar
Indah merekah jadi pujaan
Namun hujam durinya menyakitimu
Aku juga tak ingin seperti melati
Harum semerbak nan mewangi
Namun layu dalam sehari
Aku mencintaimu dengan sedarhana
Seperti cinta sang bayu pada ilalang
Tak mampu berikan keindahan
Namun abadi dalam kedamaian
Cintaku tak seindah pelangi
Yang hanya sekilas lalu pergi
Dan tak tau kapan akan kembali
Padamu Cinta..
Lihatlah bintang diatas sana
Tetap berpijar walau sendirian
Begitulah cintaku padamu,
tak pernah padam
Walau terhalang sinar rembulan
Salam PGC Lovers
By: By; Tiña Cuañtix
Retak Seribu
Disebalik halus tiraimu tak terbaca netraku
Dikau masih bermain dengan duniamu
Walau dirimu tak menuang noda
Tahukah kau wahai
Kugumam tangis didada
Bukan kerana duka
Dukaku retak seribu mahligai nan terbina
Serpihannya melukai terdalam jiwa
Mati suri seluruh rasa
Maafkan aku sayang
Tak sudi melihatmu mendaur ulang cerita yang sudah
Katakataku tlah membuih di ujung lidah
Dikau tak kunjung mengerti
Apakah kuharus beranjak dari hidupmu
Baru engkau sadari dan insafi
Pantangan jua laranganku
Tersebab aku disini memagar hati
Oleh : Joe Johan
Dikau masih bermain dengan duniamu
Walau dirimu tak menuang noda
Tahukah kau wahai
Kugumam tangis didada
Bukan kerana duka
Dukaku retak seribu mahligai nan terbina
Serpihannya melukai terdalam jiwa
Mati suri seluruh rasa
Maafkan aku sayang
Tak sudi melihatmu mendaur ulang cerita yang sudah
Katakataku tlah membuih di ujung lidah
Dikau tak kunjung mengerti
Apakah kuharus beranjak dari hidupmu
Baru engkau sadari dan insafi
Pantangan jua laranganku
Tersebab aku disini memagar hati
Oleh : Joe Johan
Kanvas Usang By: Iva Yu Li
Selembar kanvas usang di laci paling dalam
Ku raih kembali setelah pergimu di masa silam
Ada wajahmu terlukis disitu bersama keindahan
Mengingatkanku pada rindu yang tak lagi berbentuk
Seperti bulan yang hanya tinggal separuh
Pergimu menelantarkan aku dalam riuhnya waktu
Menyisakan selembar kekosongan jiwa yang makin lusuh
Kau tinggalkan aku dalam gaduh, kisruh, menggersangkan segalaku yang dulu teduh
Hingga aku rapuh terjajah oleh tajamnya angkuh
Sayangku,
Di pintu hatimu aku tak akan lelah mengetuk
Salam Pgc Lovers
By: Iva Yu Li
Ku raih kembali setelah pergimu di masa silam
Ada wajahmu terlukis disitu bersama keindahan
Mengingatkanku pada rindu yang tak lagi berbentuk
Seperti bulan yang hanya tinggal separuh
Pergimu menelantarkan aku dalam riuhnya waktu
Menyisakan selembar kekosongan jiwa yang makin lusuh
Kau tinggalkan aku dalam gaduh, kisruh, menggersangkan segalaku yang dulu teduh
Hingga aku rapuh terjajah oleh tajamnya angkuh
Sayangku,
Di pintu hatimu aku tak akan lelah mengetuk
Salam Pgc Lovers
By: Iva Yu Li
Senin, 23 Juli 2012
Purnama Gerhana
Masih tersisa hangat sinarmu
Melekat disekujur tubuh
Harum laksana kembang tujuh rupa
Menyentuh tanah
Rupamu tergerai di lipatan awan
Beradu manis didagu langit
Disepanjang malam
Takkan kukatup kedua mata
Takkan terabai begitu saja
Kudekap rancak pesonamu
Hingga fajar kembali berpijar
Tentang kau dan aku
walau kini purnama gerhana
By: Joe Johan
Melekat disekujur tubuh
Harum laksana kembang tujuh rupa
Menyentuh tanah
Rupamu tergerai di lipatan awan
Beradu manis didagu langit
Disepanjang malam
Takkan kukatup kedua mata
Takkan terabai begitu saja
Kudekap rancak pesonamu
Hingga fajar kembali berpijar
Tentang kau dan aku
walau kini purnama gerhana
By: Joe Johan
Memperhatikan mu dalam Sepi
Rasa yang kamu punya
Tak seperti yang aku miliki ..
Rindu yang memburu
Kini membiru di ujung hati
Kasih yang berperi kini menyepi ..
Dua hati yang patah
Namun tak juga terganti dengan yang lain
Sedih hati ini melihat diri yang kini seakan mati
Tak punya daya, tak punya rasa, bahkan hilang asa
Tengoklah , aku masih disini sayang
Aku masih bermain dengan satu hati
Dengan sebagian rasa yang telah kucurahkan
Seikhlas seperti yang telah kau berikan dulu padaku ..
Ada saatnya ketika tak perlu ada seorang pun tau
Bahwa aku masih disini memperhatikan mu dlm sepi ...
By: Lovely
Tak seperti yang aku miliki ..
Rindu yang memburu
Kini membiru di ujung hati
Kasih yang berperi kini menyepi ..
Dua hati yang patah
Namun tak juga terganti dengan yang lain
Sedih hati ini melihat diri yang kini seakan mati
Tak punya daya, tak punya rasa, bahkan hilang asa
Tengoklah , aku masih disini sayang
Aku masih bermain dengan satu hati
Dengan sebagian rasa yang telah kucurahkan
Seikhlas seperti yang telah kau berikan dulu padaku ..
Ada saatnya ketika tak perlu ada seorang pun tau
Bahwa aku masih disini memperhatikan mu dlm sepi ...
By: Lovely
Cinta Bukan Permainan
Jiwaku resah
Hatiku gelisah
Otak kecilku bertanya
Apakah aku sudah gila ..
Entah disudut hati yang mana diriku tersimpan
Yang pasti tak dapat diuraikan dengan kata kata
Ada cinta yang tak terungkap
Dan ada rindu yang tak semestinya
Kau seperti air
Ku nikmati tiap tetes perhatianmu
Dalam menyembuhkan dahagaku ..
Kau seperti api
Terkadang kau dapat menghangatkanku
Disaat aku terlalu dingin untuk hidup dlm kenyataan ..
Kau seperti angin
Dimana ku merasakan nyaman
Dalam belaian lembut desir mu ..
Mencintai cinta
Di dunia maya maupun nyata
Jangan kau permainkan
Karna cinta hadir bukan untuk menjadi permainan ..
Ini yang ingin kukatakan padamu sayang ..
By: Lovely
Hatiku gelisah
Otak kecilku bertanya
Apakah aku sudah gila ..
Entah disudut hati yang mana diriku tersimpan
Yang pasti tak dapat diuraikan dengan kata kata
Ada cinta yang tak terungkap
Dan ada rindu yang tak semestinya
Kau seperti air
Ku nikmati tiap tetes perhatianmu
Dalam menyembuhkan dahagaku ..
Kau seperti api
Terkadang kau dapat menghangatkanku
Disaat aku terlalu dingin untuk hidup dlm kenyataan ..
Kau seperti angin
Dimana ku merasakan nyaman
Dalam belaian lembut desir mu ..
Mencintai cinta
Di dunia maya maupun nyata
Jangan kau permainkan
Karna cinta hadir bukan untuk menjadi permainan ..
Ini yang ingin kukatakan padamu sayang ..
By: Lovely
Hujan By: Joe Johan
Hujan turunlah hujan
Basuhi perih sayatan teriris dihati
Hanyutkan kedasar lautan
Hujan rima bulirbulirmu
Memecah sunyi membunuh sepi
Membawa pesan rindu padaku
Bagaikan senandung
Roman picisan sayup terdengar
Namun itu dulu
Hujan…
Sapu jejakjejak nan tertinggal
Kuburlah terdalam
Disepenggal asa tersisa
Ku tatap hamparan langit biru
Haru kulihat bias pelangi usai hujan
Salam Gelandangan
By: Joe Johan
Basuhi perih sayatan teriris dihati
Hanyutkan kedasar lautan
Hujan rima bulirbulirmu
Memecah sunyi membunuh sepi
Membawa pesan rindu padaku
Bagaikan senandung
Roman picisan sayup terdengar
Namun itu dulu
Hujan…
Sapu jejakjejak nan tertinggal
Kuburlah terdalam
Disepenggal asa tersisa
Ku tatap hamparan langit biru
Haru kulihat bias pelangi usai hujan
Salam Gelandangan
By: Joe Johan
Lembaran Kenangan
Kubuka lembaran lusuh masa lalu
Masih tertata rapi setiap aksara dalam kata yang kutuliskan
Ada namaku dan namamu yang menjadi satu "nama kita"
Lembar demi lembar kubuka
Ada tawa, airmata, dan juga cerita tentang suka dan duka
Terlintas tanya dalam benakku
Masihkah kau ingat segala kenangan tentang kita
Jikalau sapamu pun aku tiada berhak lagi menerimanya
Ahh... sudahlah..
Kalau dulu rasamu dan rasaku adalah satu
Maka untuk apalagi ada ragu dalam hatiku, bahwa kaupunmasih mengingat semua itu
Untukmu...
Melangkah dan bergandeng tanganlah dengan dia penggantiku, untuk gapai asamu
"Cinta sejatiku" inginkan kau bahagia bersama pilihanmu
Biarlah lembaran lusuh itu tersimpan rapi disudut ruang hatiku
hinggapun ajal menjemputku
By; Tina Cuantik
Masih tertata rapi setiap aksara dalam kata yang kutuliskan
Ada namaku dan namamu yang menjadi satu "nama kita"
Lembar demi lembar kubuka
Ada tawa, airmata, dan juga cerita tentang suka dan duka
Terlintas tanya dalam benakku
Masihkah kau ingat segala kenangan tentang kita
Jikalau sapamu pun aku tiada berhak lagi menerimanya
Ahh... sudahlah..
Kalau dulu rasamu dan rasaku adalah satu
Maka untuk apalagi ada ragu dalam hatiku, bahwa kaupunmasih mengingat semua itu
Untukmu...
Melangkah dan bergandeng tanganlah dengan dia penggantiku, untuk gapai asamu
"Cinta sejatiku" inginkan kau bahagia bersama pilihanmu
Biarlah lembaran lusuh itu tersimpan rapi disudut ruang hatiku
hinggapun ajal menjemputku
By; Tina Cuantik
Hidup Masih Berjalan
Kenapa harus menangis
Slama masih bisa tersenyum.?
Kenapa harus air mata yang keluar
saat sedih mulai menyapa..?
Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih susah darimu
lihatlah mereka,
pikirkanlah sebelum kamu bersedih
slalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan..
Hidup untuk di jalani
Bukan untuk di ratapi
sejenak merasa sedih adalah lumrah
Tapi jangan berkelanjutan
Masih panjang jalan yang harus di tempuh
tidak cukup sampai di sini
ayo bangkitlah, Semangat..
Kejarlah impian,.
Berlari seiring berjalannya waktu
pompa terus semangat
Kuatkan hati.
Tetap istiqomah di jalanNya..
Alloh bersama kita, jadi kenapa harus takut dan bersedih.?
Salam Gelandangan
By: Papa Elsa
Slama masih bisa tersenyum.?
Kenapa harus air mata yang keluar
saat sedih mulai menyapa..?
Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih susah darimu
lihatlah mereka,
pikirkanlah sebelum kamu bersedih
slalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan..
Hidup untuk di jalani
Bukan untuk di ratapi
sejenak merasa sedih adalah lumrah
Tapi jangan berkelanjutan
Masih panjang jalan yang harus di tempuh
tidak cukup sampai di sini
ayo bangkitlah, Semangat..
Kejarlah impian,.
Berlari seiring berjalannya waktu
pompa terus semangat
Kuatkan hati.
Tetap istiqomah di jalanNya..
Alloh bersama kita, jadi kenapa harus takut dan bersedih.?
Salam Gelandangan
By: Papa Elsa
Sabtu, 21 Juli 2012
Tragedi Losari
Sendiri
Kuterus berjalan menyusuri disepanjang pasir putih
Sederet kenangan tlah kutinggalkan dalam jejak yang tenggelam
Bersama janji yang kau abaikan..
Di pantai Losari,dulu berikrar janji
Tuk setia dalam genggaman kasih
Masih terasa kala jemari bertumpu menjadi satu
Terlontar simpul manismu menghiasi lesung pipi
Di pantai Losari ,,kini hanya dalam imajinasi
Tatkala ikrar kau patahkan dengan suguhan indah luka
Luka yang tercipta saat kau titiskan dalam rahimnya
Kini tak ada lagi dapat kubaca,hanya berkaca dalam ombak yang menghempaskanku
Menggulung rasa yang dulu pernah singgah
Dalam tahta terdalam palung kalbu
Menyeruak bak lahar menyembur
Saat ku injakkan lagi di pantai Losari
Ku menjerit batin tersayat, ingin berlari
Ku tenggelamkan diri agar ingatanpun
Terhapus bersama bak samudra membawaku hingga kedalamannya
Namun masih jua tiada sirna
Di pantai yang seakan tiada ujung
Sendiri dalam sepi mengujung..
Mampukah kan terhapus
Tanpa bayang menghujam,dan menepi pada kedamaian abadi
Salam PGC
By: Dewi Tunjung
Kuterus berjalan menyusuri disepanjang pasir putih
Sederet kenangan tlah kutinggalkan dalam jejak yang tenggelam
Bersama janji yang kau abaikan..
Di pantai Losari,dulu berikrar janji
Tuk setia dalam genggaman kasih
Masih terasa kala jemari bertumpu menjadi satu
Terlontar simpul manismu menghiasi lesung pipi
Di pantai Losari ,,kini hanya dalam imajinasi
Tatkala ikrar kau patahkan dengan suguhan indah luka
Luka yang tercipta saat kau titiskan dalam rahimnya
Kini tak ada lagi dapat kubaca,hanya berkaca dalam ombak yang menghempaskanku
Menggulung rasa yang dulu pernah singgah
Dalam tahta terdalam palung kalbu
Menyeruak bak lahar menyembur
Saat ku injakkan lagi di pantai Losari
Ku menjerit batin tersayat, ingin berlari
Ku tenggelamkan diri agar ingatanpun
Terhapus bersama bak samudra membawaku hingga kedalamannya
Namun masih jua tiada sirna
Di pantai yang seakan tiada ujung
Sendiri dalam sepi mengujung..
Mampukah kan terhapus
Tanpa bayang menghujam,dan menepi pada kedamaian abadi
Salam PGC
By: Dewi Tunjung
Duhai Puisiku
Sepekan tak ku toreh segurat kata
Sewindu terasa lamanya
Rindu mengusik kian mengelitik
Ingin cumbui disetiap lekuk baitbaitmu
Dalam dekapan jemari lentikku
Menari gemulai dialtar kertas putih
Berdansa bersama imaji nan aduhai
Duhai Puisiku…
Biarkan seribu bintang mengulum tanya
Rembulan berbisik lirih
Matahari terbakar cemburu padamu
Duhai Puisiku…
Nafasmu adalah alunan detak jantungku
Renjana hati suarakan asmaradana kalbu
Padamu cinta sejati terpaku
Penyair Gelandangan Clubs
Oleh : Joe Johan
Sewindu terasa lamanya
Rindu mengusik kian mengelitik
Ingin cumbui disetiap lekuk baitbaitmu
Dalam dekapan jemari lentikku
Menari gemulai dialtar kertas putih
Berdansa bersama imaji nan aduhai
Duhai Puisiku…
Biarkan seribu bintang mengulum tanya
Rembulan berbisik lirih
Matahari terbakar cemburu padamu
Duhai Puisiku…
Nafasmu adalah alunan detak jantungku
Renjana hati suarakan asmaradana kalbu
Padamu cinta sejati terpaku
Penyair Gelandangan Clubs
Oleh : Joe Johan
Jumat, 20 Juli 2012
Puisi Indah Senandung Dunia
Kupungut segurat kata cuba melariknya
Dalam cangkok pena memutik aksara
Berbuah puisi indah senandung dunia
Puisi indah bukan narsis lebay jua alay
Lalu kusibak bait bait helai demi helai
Seisi kamus sang pendahulu sastra
Tak jua kutemui dalam eja
Yang kutahu,narsis lebay dan alay
Hanya sekalimat kata semusim
Puisi indah senandung dunia
Tak seperti pajangan gambar pribadi
Mengunduh foto era dunia masa kini
Mungkin ingin disanjung dipuja dan dipuji
Puisi ekpresi untaian kata hati
Bernafaskan imaji dalam jiwa
Butiran kilauan mutiara sukma
Renjana sanubari kreatifitas diri
Tak bisa dipungkiri usah berpurapura
Kerana keindahan anugrah Sang Raja manusia
Segala rasa puisi tercipta itulah keseimbangan
Goresan sederhana jiwa jiwa dibumiNya
Salam PGC
By: Joe Johan
Dalam cangkok pena memutik aksara
Berbuah puisi indah senandung dunia
Puisi indah bukan narsis lebay jua alay
Lalu kusibak bait bait helai demi helai
Seisi kamus sang pendahulu sastra
Tak jua kutemui dalam eja
Yang kutahu,narsis lebay dan alay
Hanya sekalimat kata semusim
Puisi indah senandung dunia
Tak seperti pajangan gambar pribadi
Mengunduh foto era dunia masa kini
Mungkin ingin disanjung dipuja dan dipuji
Puisi ekpresi untaian kata hati
Bernafaskan imaji dalam jiwa
Butiran kilauan mutiara sukma
Renjana sanubari kreatifitas diri
Tak bisa dipungkiri usah berpurapura
Kerana keindahan anugrah Sang Raja manusia
Segala rasa puisi tercipta itulah keseimbangan
Goresan sederhana jiwa jiwa dibumiNya
Salam PGC
By: Joe Johan
Senandung Rindu ilalang
Hangat mentari pagi bangunkanku dari lena mimpi
Laksana belai lembut tangan Bunda
Perlahan mengusap sisa sisa embun ditubuhku
Pagi adalah kekasihku..
Ketika semilir angin alunkan shimponi indah nyanyian alam
Adalah senandung kebahagiaan kekasih yang dipertemukan
Rindu kepada pagi telah terpatri dalam ragaku
Rindu yang selalu tersingkir siang, diseling senja, lalu malam, untuk datang kembali setelah fajar
Begitulah rinduku..
Rindu adalah kupu kupu yang berlinang pada duri mawar yang kerap menghujam
Rindu seberapa lama ku menunggu, usah kau peduli
Karena rindu ini dihatiku bukan hatimu meski dalam rindu itu juga pagimu
Kini mentari telah meninggi tanda siang datang menjelang
Kembali ilalang senandungkan denting irama kerinduan,
kepada pagi sang kekasih pujaan
Penyair Gelandangan Clubs
By; Tiña Cuañtix
Laksana belai lembut tangan Bunda
Perlahan mengusap sisa sisa embun ditubuhku
Pagi adalah kekasihku..
Ketika semilir angin alunkan shimponi indah nyanyian alam
Adalah senandung kebahagiaan kekasih yang dipertemukan
Rindu kepada pagi telah terpatri dalam ragaku
Rindu yang selalu tersingkir siang, diseling senja, lalu malam, untuk datang kembali setelah fajar
Begitulah rinduku..
Rindu adalah kupu kupu yang berlinang pada duri mawar yang kerap menghujam
Rindu seberapa lama ku menunggu, usah kau peduli
Karena rindu ini dihatiku bukan hatimu meski dalam rindu itu juga pagimu
Kini mentari telah meninggi tanda siang datang menjelang
Kembali ilalang senandungkan denting irama kerinduan,
kepada pagi sang kekasih pujaan
Penyair Gelandangan Clubs
By; Tiña Cuañtix
Satu Pelangi di bias mentari
Diujung senja..
jatuh pula namamu ke dalam jantungku
seperti matahari yang terbenam
bayangmu ikut tenggelam di ufuk kalbu
aku berada dipelukan cinta yang teramat tajam
ketika sgalanya tentangmu berayun ayun diangan...
Seperti kepak camar yang mencari tiang sampan tuk berpijak
Akhirnya kumenemukan hatimu dimana jiwaku harus mendarat
Tuhan Engkau tau siapa yang kusebut dalam doa doa cintaku diujung sajadah...
Dia menjadi puisi dalam rima cinta yang ku amin kan disurga.
Tuhan terimakasih tlah Kau lahirkan dia ke dunia
karna saat ini Sedang kunikmati manisnya cintanya...
Untukmu satu pelangi dibias mentari
aku mencintaimu hingga bumi putus cinta dengan matahari...
Menyayangimu adalah hidup
dan hidup adalah menyayangimu
AKU CINTA PADAMU SAYANGKU...
By.Putra Langit
jatuh pula namamu ke dalam jantungku
seperti matahari yang terbenam
bayangmu ikut tenggelam di ufuk kalbu
aku berada dipelukan cinta yang teramat tajam
ketika sgalanya tentangmu berayun ayun diangan...
Seperti kepak camar yang mencari tiang sampan tuk berpijak
Akhirnya kumenemukan hatimu dimana jiwaku harus mendarat
Tuhan Engkau tau siapa yang kusebut dalam doa doa cintaku diujung sajadah...
Dia menjadi puisi dalam rima cinta yang ku amin kan disurga.
Tuhan terimakasih tlah Kau lahirkan dia ke dunia
karna saat ini Sedang kunikmati manisnya cintanya...
Untukmu satu pelangi dibias mentari
aku mencintaimu hingga bumi putus cinta dengan matahari...
Menyayangimu adalah hidup
dan hidup adalah menyayangimu
AKU CINTA PADAMU SAYANGKU...
By.Putra Langit
Bagaikan Puisi Tanpa judul
Ketika tanya tak pernah terjawab
Apalagi yang harus aku katakan
Jika sungai yang mengalir bersama aruspun
punya telaga untuk bermuara
Ketika hubungan tak ada kejelasan
haruskah semua aku pertahankan
Jika air hujan yang jatuh dari langitpun
akhirnya sampai ke selokan
Aku dan engkau...
Laksana berlayar ditengah samudra
hanya mengikuti arus gelombang
Namun tak tahu didermaga mana
perahu akan dilabuhkan
Aku dan engkau...
Bagaikan puisi tanpa judul
Indahnya rangkaian kata tak berarti apa apa
Seumpama indah pelangi yang
sekilas ada lalu pergi
Dan tak tahu dimana dia bersemayam
Maafkan aku sayang...
Biarlah semua jadi kenangan
Salam ♥ Gelandangan
By; Tiña Cuañtix
Apalagi yang harus aku katakan
Jika sungai yang mengalir bersama aruspun
punya telaga untuk bermuara
Ketika hubungan tak ada kejelasan
haruskah semua aku pertahankan
Jika air hujan yang jatuh dari langitpun
akhirnya sampai ke selokan
Aku dan engkau...
Laksana berlayar ditengah samudra
hanya mengikuti arus gelombang
Namun tak tahu didermaga mana
perahu akan dilabuhkan
Aku dan engkau...
Bagaikan puisi tanpa judul
Indahnya rangkaian kata tak berarti apa apa
Seumpama indah pelangi yang
sekilas ada lalu pergi
Dan tak tahu dimana dia bersemayam
Maafkan aku sayang...
Biarlah semua jadi kenangan
Salam ♥ Gelandangan
By; Tiña Cuañtix
Penyair Gelandangan Clubs
SURAT KEPADA HAECKER
Untukmu Tuan haecker
puisi kami berteriak..!!
kami putra putri gelandangan anak asuh matahari anak
kandung purnama bumi
kami tertawai tingkah badutmu yang
konyol dalam kesepian..
Untukmu Tuan Hacker..
Kami putra putri gelandangan tak harapkan belas kasihmu dalam berkarya
Hanya minta sedikit kasihmu untuk tidak
mengusik kami dalam kami memunguti aksara merangkai kata
Untukmu Tuan Hacker...
Kami tak inginkan tuan mengusik ketenangan dan merebut
singasana kami
Kami hanyalah Gelandangan yang memungut
aksara di antara tumpukan masalah
Kami tak ingin di antara kita timbul petaka yg buat kita sama murka
Untukmu Tuan Hacker..
Biarkan kami berekpresi dalam puisi
Menuang segala rasa dalam goresan pena
Jangan paksa kami untuk menulis dilipatan kerut keningmu tuan
Kerana kami bukanlah Gelandangan nan brutal
Disisni kami berpijak menyerukan kata cinta damai
Sekali lagi untukmu TUAN HAECKER
Cepatlah bertobat sebelum ajal menjemput
karena jiwamu tak akan bisa tenang
di genangi dosa dan khilaf
DAMAILAH DENGAN KAMI DAN KAMI PUN AKAN SEGAN PADA TUAN
Salam PGC
By: Penyair Gelandangan Clubs
Untukmu Tuan haecker
puisi kami berteriak..!!
kami putra putri gelandangan anak asuh matahari anak
kandung purnama bumi
kami tertawai tingkah badutmu yang
konyol dalam kesepian..
Untukmu Tuan Hacker..
Kami putra putri gelandangan tak harapkan belas kasihmu dalam berkarya
Hanya minta sedikit kasihmu untuk tidak
mengusik kami dalam kami memunguti aksara merangkai kata
Untukmu Tuan Hacker...
Kami tak inginkan tuan mengusik ketenangan dan merebut
singasana kami
Kami hanyalah Gelandangan yang memungut
aksara di antara tumpukan masalah
Kami tak ingin di antara kita timbul petaka yg buat kita sama murka
Untukmu Tuan Hacker..
Biarkan kami berekpresi dalam puisi
Menuang segala rasa dalam goresan pena
Jangan paksa kami untuk menulis dilipatan kerut keningmu tuan
Kerana kami bukanlah Gelandangan nan brutal
Disisni kami berpijak menyerukan kata cinta damai
Sekali lagi untukmu TUAN HAECKER
Cepatlah bertobat sebelum ajal menjemput
karena jiwamu tak akan bisa tenang
di genangi dosa dan khilaf
DAMAILAH DENGAN KAMI DAN KAMI PUN AKAN SEGAN PADA TUAN
Salam PGC
By: Penyair Gelandangan Clubs
Senin, 16 Juli 2012
Ihklaskan Sebuah Kepunahan
Menangislah langitku
Pada rimba tak lagi hijau daunnya
Retak kemarau amarah akar imaji
Selembar daun kering terdampar pasrah
Tiupan angin robohkan ranting-ranting
Kerajaan camar musnah
Raja hutan terdiam
Ratu jagat lamunkan bencana-bencana
Rerumputan enggan goyangkan tari
Pada surya menembus sengat dipelataran dunia kehancuran
Gersang
Bongkahan belulang melukiskan kepunahan
Dikehidupan tanamkan jua keyakinan
Yang datang tetap saja resah kebimbangan sayang
Kobaran harapan hanya sebuah titik
Untuk sebuah penawar khawatir
Bernyanyi jua hiburkan larah hati
Biar derita jiwa melayang jauh pada keihklasan diri
Salam PGC
By: Rangga Saputra
Penyair Gelandangan Clubs PGC
Pada rimba tak lagi hijau daunnya
Retak kemarau amarah akar imaji
Selembar daun kering terdampar pasrah
Tiupan angin robohkan ranting-ranting
Kerajaan camar musnah
Raja hutan terdiam
Ratu jagat lamunkan bencana-bencana
Rerumputan enggan goyangkan tari
Pada surya menembus sengat dipelataran dunia kehancuran
Gersang
Bongkahan belulang melukiskan kepunahan
Dikehidupan tanamkan jua keyakinan
Yang datang tetap saja resah kebimbangan sayang
Kobaran harapan hanya sebuah titik
Untuk sebuah penawar khawatir
Bernyanyi jua hiburkan larah hati
Biar derita jiwa melayang jauh pada keihklasan diri
Salam PGC
By: Rangga Saputra
Penyair Gelandangan Clubs PGC
Aku dan Rinduku
Aku terdiam disudut malam
hanyut bersama bayanganmu
satu- persatu kenangan
hadir menggelayuti pikiranku
Masih jelas dimata ini
saat hujan mengiringi kepergianmu
dan masih terasa perih ini
atas luka yang telah kau torehkan
Kasih...
Sungguhkah tak sedikitpun
kau rasakan kenangan indah diantara kita
tak adakah secuil cintaku
yang tertinggal dihatimu
Begitu cepatkah kau menghapus semua
semua yang pernah ada diantara kita
Sedang aku masih disini
menanti dan terus menanti
dalam titian jejak cintamu
tiada henti dan batas waktu
Dan kini aku semakin tenggelam
dalam belaian cinta tak bertepi
di antara kaki langit dan jejak cintamu
~I Miss U~
Salam PGC
By: -Kanvas Surga Pgc-
: Kanvas Surga Pgc
-
Penyair Gelandangan Clubs [PGC]
hanyut bersama bayanganmu
satu- persatu kenangan
hadir menggelayuti pikiranku
Masih jelas dimata ini
saat hujan mengiringi kepergianmu
dan masih terasa perih ini
atas luka yang telah kau torehkan
Kasih...
Sungguhkah tak sedikitpun
kau rasakan kenangan indah diantara kita
tak adakah secuil cintaku
yang tertinggal dihatimu
Begitu cepatkah kau menghapus semua
semua yang pernah ada diantara kita
Sedang aku masih disini
menanti dan terus menanti
dalam titian jejak cintamu
tiada henti dan batas waktu
Dan kini aku semakin tenggelam
dalam belaian cinta tak bertepi
di antara kaki langit dan jejak cintamu
~I Miss U~
Salam PGC
By: -Kanvas Surga Pgc-
: Kanvas Surga Pgc
-
Penyair Gelandangan Clubs [PGC]
Minggu, 15 Juli 2012
Leburkan Rinduku dalam Nyatamu
Ragaku lunglai..
Sukmaku seakan turut hilang,
Kala jejak punggungmu menghilang dalam pekatnya kabut bertahtakan hujan
Memaksaku tersimpuh dengan bibir tak mampu mengeluh
Sayangku...
Linang air mata ini ku untai perih dalam puisi
Sebagai ruang sembunyi atas hakikat pilu sehelai hati
Agar jiwaku tak pernah lelah dalam menanti
Padamu Sayangku...
Doa suciku mengiring langkahmu disana
Setiaku menanti ragamu kembali disini
Leburkan rindu dalam nyatamu saat kita dipertemukan sang waktu
Salam Rindu PGC
By: Iva Yu Li
Sukmaku seakan turut hilang,
Kala jejak punggungmu menghilang dalam pekatnya kabut bertahtakan hujan
Memaksaku tersimpuh dengan bibir tak mampu mengeluh
Sayangku...
Linang air mata ini ku untai perih dalam puisi
Sebagai ruang sembunyi atas hakikat pilu sehelai hati
Agar jiwaku tak pernah lelah dalam menanti
Padamu Sayangku...
Doa suciku mengiring langkahmu disana
Setiaku menanti ragamu kembali disini
Leburkan rindu dalam nyatamu saat kita dipertemukan sang waktu
Salam Rindu PGC
By: Iva Yu Li
YANG TERAKHIR
Bak pohon pisang....sekali dalam berbuah
Begitupun hidupku..
Inginku...sekali menapaki maghligai..
Hingga diujung usiaku
Detikpun melaju .menerobos anganku..
Dihariku ..inginku...kau yang membisikkan
ditelingaku..bangunlah...
Tunaikan Ibadahmu...
Dan disaatku membutuhkan sandaran..
Kaulah yang pertama menawarkan..
Saatku pilu....kau pelipurku
Seia sekata melangkah meniti bahtera
Hingga disetiap malamku...kaulah yang
Kecupkan kasih dalam penghantar dalam mimpi..
Hingga terlelap dalam dekapanmu kasih
Mengarungi mimpi indah hanya denganmu
Dan kaulah yang terakhir...menuntunku
Mengucap kalimah Syahadat...
Disaat aku sekarat...hingga hembusan
Terakhir..nafasku...dalam Cinta-Mu
Dan dalam keabadian....dihidupkan..
Untuk abadi berpasangan sejalan ..
Ya,...Tuhan....kabulkanlah segala
Permohonan...Aamiin..
Salam PGC
By: Dewi
Begitupun hidupku..
Inginku...sekali menapaki maghligai..
Hingga diujung usiaku
Detikpun melaju .menerobos anganku..
Dihariku ..inginku...kau yang membisikkan
ditelingaku..bangunlah...
Tunaikan Ibadahmu...
Dan disaatku membutuhkan sandaran..
Kaulah yang pertama menawarkan..
Saatku pilu....kau pelipurku
Seia sekata melangkah meniti bahtera
Hingga disetiap malamku...kaulah yang
Kecupkan kasih dalam penghantar dalam mimpi..
Hingga terlelap dalam dekapanmu kasih
Mengarungi mimpi indah hanya denganmu
Dan kaulah yang terakhir...menuntunku
Mengucap kalimah Syahadat...
Disaat aku sekarat...hingga hembusan
Terakhir..nafasku...dalam Cinta-Mu
Dan dalam keabadian....dihidupkan..
Untuk abadi berpasangan sejalan ..
Ya,...Tuhan....kabulkanlah segala
Permohonan...Aamiin..
Salam PGC
By: Dewi
RINDUKAN BAIT CINTA DALAM DIAMKU
Aku masih terpaku ditempatku berdiri
Menanti semilir angin alunkan kembali bait bait kerinduan
darimu untuk'ku
Dan lewat denting rinai gerimis yang syahdu mendayu,
ingin kudengar lagi shimpony indah lagu keabadian cinta yang pernah kau dendangkan
Selalu ada tanda tanya pada setiap detak jantungku
Masih adakah sebait rindu tercipta untuk'ku,
yang dulu selalu kau tuliskan pada hijaunya dedaunan
Aku tak pernah tahu...
Karena kini pandanganku terhalang oleh kabut gelap yang
menyelimuti indahnya pelataran taman diwajahmu
Namun aku tak peduli, dan aku akan tatap disini...
Duhai kumbang kelana...
Aku hanya bisa diam,, terpesonakan oleh lincah tingkahmu
Hadirmu yang mampu memecah kesunyian,
laksana celoteh spoi angin ditengah padang ilalang, yang
selalu menjadi kekaguman bunga bunga ditama
Aku satu diantara seribu kuntum dahlia ditaman itu yang
mendamba untuk kau rindukan..
Dan disini kumaknai kesabaranku sebagai cinta sejati..
Cintaku padamu...
Cinta yang aku tahu,,, bahwa aku tak mungkin dapat
memilikimu
Namun aku bahagia telah dapat menyayangi dan
memperhatikanmu dalam diamku
Untukmu..
Yang selalu kurindukan meski kau tak mungkin jadi miliku
Salam PGC
By: Tiña Cuañtix
Menanti semilir angin alunkan kembali bait bait kerinduan
darimu untuk'ku
Dan lewat denting rinai gerimis yang syahdu mendayu,
ingin kudengar lagi shimpony indah lagu keabadian cinta yang pernah kau dendangkan
Selalu ada tanda tanya pada setiap detak jantungku
Masih adakah sebait rindu tercipta untuk'ku,
yang dulu selalu kau tuliskan pada hijaunya dedaunan
Aku tak pernah tahu...
Karena kini pandanganku terhalang oleh kabut gelap yang
menyelimuti indahnya pelataran taman diwajahmu
Namun aku tak peduli, dan aku akan tatap disini...
Duhai kumbang kelana...
Aku hanya bisa diam,, terpesonakan oleh lincah tingkahmu
Hadirmu yang mampu memecah kesunyian,
laksana celoteh spoi angin ditengah padang ilalang, yang
selalu menjadi kekaguman bunga bunga ditama
Aku satu diantara seribu kuntum dahlia ditaman itu yang
mendamba untuk kau rindukan..
Dan disini kumaknai kesabaranku sebagai cinta sejati..
Cintaku padamu...
Cinta yang aku tahu,,, bahwa aku tak mungkin dapat
memilikimu
Namun aku bahagia telah dapat menyayangi dan
memperhatikanmu dalam diamku
Untukmu..
Yang selalu kurindukan meski kau tak mungkin jadi miliku
Salam PGC
By: Tiña Cuañtix
SANG PUJANGGA
Kadang aku seperti berenang dipuisimu
bersama gelombang riaknya yang tenang
Kadang aku juga berdansa chacha
bersama syairmu yang menghentak lantak lantang menantang'
Sajakmu terkadang juga lembut mendayu
laksana samudra biru membawaku mengarungi rasa haru
Engkau juga mampu membuat jiwa jiwa merasa damai dengan aksara yang kau rangkai
Engkaulah pujangga...
Gemulai tarian penamu mampu memikat setiap mata yang membaca
Anggun pesona bahasamu laksana dewa dewa menghayati setiap jiwa dalam cerita
Goresan tintamu bagaikan belati tajam,
tanpa perih...namun mampu menembus jantung rasa
Wahai Pujangga...
Engkau kekaguman pecinta sastra dunia...
Celoteh majasmu laksana alunan kidung asmarandana, mampu menghipnotis setiap insan yang mendengarnya
Engkau wakilkan setiap rasa pada rangkaian kata kata indah dalam bait bait rima yang kau cipta
Dan imajimu seolah mampu menembus batas angan alam semesta
Pujangga...
Karyamu abadi dihati walau mungkin engkau telah "kembali"
Salam PGC
By: Tiña Cuañtix
bersama gelombang riaknya yang tenang
Kadang aku juga berdansa chacha
bersama syairmu yang menghentak lantak lantang menantang'
Sajakmu terkadang juga lembut mendayu
laksana samudra biru membawaku mengarungi rasa haru
Engkau juga mampu membuat jiwa jiwa merasa damai dengan aksara yang kau rangkai
Engkaulah pujangga...
Gemulai tarian penamu mampu memikat setiap mata yang membaca
Anggun pesona bahasamu laksana dewa dewa menghayati setiap jiwa dalam cerita
Goresan tintamu bagaikan belati tajam,
tanpa perih...namun mampu menembus jantung rasa
Wahai Pujangga...
Engkau kekaguman pecinta sastra dunia...
Celoteh majasmu laksana alunan kidung asmarandana, mampu menghipnotis setiap insan yang mendengarnya
Engkau wakilkan setiap rasa pada rangkaian kata kata indah dalam bait bait rima yang kau cipta
Dan imajimu seolah mampu menembus batas angan alam semesta
Pujangga...
Karyamu abadi dihati walau mungkin engkau telah "kembali"
Salam PGC
By: Tiña Cuañtix
AKU RINDUKAN SINARMU
Tiada lagi sesak sesalku
Walau lelah kaki melangkah
Di bukit sahara pada musim gugur ini
Sekedar meniti kesempatan darimu
Percikan sinar jingga memeluk jiwa
Pada rona senja redupkan dunia
Aku meneteskan air mata
Sekedar membasuh pedih ratapan kisah kita
Sunyi
Jalan gelap mulai berpatri
Ku raba jua luka hati yg berdarah
Meronta batin hilangkan akal nurani
Surya malam
Aku rindukan titik sinar pada hitam jalanku
Biarkan cahaya hati ini berpijar
Pasrahkan aku bagai lilin-lilin kecil
Untuknya yang masih dalam kegelepan
Salam gelandangan PGC
By: Rangga Saputra
Walau lelah kaki melangkah
Di bukit sahara pada musim gugur ini
Sekedar meniti kesempatan darimu
Percikan sinar jingga memeluk jiwa
Pada rona senja redupkan dunia
Aku meneteskan air mata
Sekedar membasuh pedih ratapan kisah kita
Sunyi
Jalan gelap mulai berpatri
Ku raba jua luka hati yg berdarah
Meronta batin hilangkan akal nurani
Surya malam
Aku rindukan titik sinar pada hitam jalanku
Biarkan cahaya hati ini berpijar
Pasrahkan aku bagai lilin-lilin kecil
Untuknya yang masih dalam kegelepan
Salam gelandangan PGC
By: Rangga Saputra
UNTUKMU RINDUKU
Rembulan diranting cemara diam memburu rindu.,
pijarnya menerka pada apa yang tersembunyi di sudut sendu...
sejenak resah mengintip selaksa bayang
yang pelan mengalir mengunyah kegetiran...
Lalu...Jauh di lubuk hati masih ada sebuah nama
yang tak pernah diam...
berdetak bersama irama jantung yang sempat ia patahkan
samar samar sinar mentari mulai torehkan jingga..
celoteh angin pagi ceramahi kening
tempat usapnya dulu pernah membelai sayang...
Duhai rinduku
semalam tadi ku ukir namanya di bahu rembulan...
pagi ini kupahat namanya di dada matahari
By: Putra Langit
pijarnya menerka pada apa yang tersembunyi di sudut sendu...
sejenak resah mengintip selaksa bayang
yang pelan mengalir mengunyah kegetiran...
Lalu...Jauh di lubuk hati masih ada sebuah nama
yang tak pernah diam...
berdetak bersama irama jantung yang sempat ia patahkan
samar samar sinar mentari mulai torehkan jingga..
celoteh angin pagi ceramahi kening
tempat usapnya dulu pernah membelai sayang...
Duhai rinduku
semalam tadi ku ukir namanya di bahu rembulan...
pagi ini kupahat namanya di dada matahari
By: Putra Langit
SEPARUH PUISIKU
Lewat media dunia kau hadirkan tanya
Tentang sebuah rasaku padamu
Bukankah separuh puisiku
Tlah kau simpan rapi di relung hati
Serupa mengenggam kasih
Diantara jantung dan hati
Disini rasaku...
Takkan terbakar terik matahari
Takkan luruh tersapu hujan turun kebumi
Satu namamu...
Ku jadikan bait kata diujung pena
Terurai indah disetiap puisi kucipta
Oleh : Joe Johan
Tentang sebuah rasaku padamu
Bukankah separuh puisiku
Tlah kau simpan rapi di relung hati
Serupa mengenggam kasih
Diantara jantung dan hati
Disini rasaku...
Takkan terbakar terik matahari
Takkan luruh tersapu hujan turun kebumi
Satu namamu...
Ku jadikan bait kata diujung pena
Terurai indah disetiap puisi kucipta
Oleh : Joe Johan
SENDIRI DALAM KENANGAN
Berjalan di tengah kesendirian
menatap kosong jauh ke depan
hanya berhayal dalam kehampaan
untuk sesuatu yang tak pernah kembali pulang..
Andai waktu bisa terulang
ingin ku rangkai lagi kisah yang hilang
dengan rasa cinta dan kasih sayang
tulus suci untuk sang pujaan..
Namun kini semua tak mungkin datang
ia pergi dan tak lagi pulang
menghilang di balik gelapnya malam
tanpa rembulan dan cahaya bintang..
Kini ku hanya terdiam
mengenang kisah yang slalu terbayang
menyimpan rasa dan semua kenangan
untuk dirinya yang slalu ku sayang...
By: Papa elsa
menatap kosong jauh ke depan
hanya berhayal dalam kehampaan
untuk sesuatu yang tak pernah kembali pulang..
Andai waktu bisa terulang
ingin ku rangkai lagi kisah yang hilang
dengan rasa cinta dan kasih sayang
tulus suci untuk sang pujaan..
Namun kini semua tak mungkin datang
ia pergi dan tak lagi pulang
menghilang di balik gelapnya malam
tanpa rembulan dan cahaya bintang..
Kini ku hanya terdiam
mengenang kisah yang slalu terbayang
menyimpan rasa dan semua kenangan
untuk dirinya yang slalu ku sayang...
By: Papa elsa
AIR MATA PERKAWINAN
Aku duduk tersipu di bangku panasku
tertunduk dalam diamku
bertanya tanpa pepatah dalam kalbu
apa arti semua yang tlah terjadi..?
Tak ku duga ku menenteskan air mata
ketika ijab tlah di syahkan si penghulu
hati menjerit penuh tanda tanya
terpaku pada sumpah janjimu..
Detakkan nadi serasa berhenti
ketika cincin tertukar di antara jemari
manakala ku tatap tabir cinta antara kau dan dia
aku seperti Mati di antara pelaminanmu
sesaat ku tersadar
bahwa kau telah meninggalkanku...
By: Papa .elssa
Salam Gelandangan..
tertunduk dalam diamku
bertanya tanpa pepatah dalam kalbu
apa arti semua yang tlah terjadi..?
Tak ku duga ku menenteskan air mata
ketika ijab tlah di syahkan si penghulu
hati menjerit penuh tanda tanya
terpaku pada sumpah janjimu..
Detakkan nadi serasa berhenti
ketika cincin tertukar di antara jemari
manakala ku tatap tabir cinta antara kau dan dia
aku seperti Mati di antara pelaminanmu
sesaat ku tersadar
bahwa kau telah meninggalkanku...
By: Papa .elssa
Salam Gelandangan..
SINGGASANA RINDU
Dipatahan awan berarak
Didagu langit jingga
Kusemai seulas senyum ntukmu
Jika teringat aku petik ranumnya
Bawalah ke singgasana rindu
Yang kita bangun bersama
Berpondasikan kasih sederhana
Sematkan ranum senyumku
Dilangit langit ruang terindah
Tempat kita memadu kasih
Tempat kita berbagi cerita
By: Joe Johan
Didagu langit jingga
Kusemai seulas senyum ntukmu
Jika teringat aku petik ranumnya
Bawalah ke singgasana rindu
Yang kita bangun bersama
Berpondasikan kasih sederhana
Sematkan ranum senyumku
Dilangit langit ruang terindah
Tempat kita memadu kasih
Tempat kita berbagi cerita
By: Joe Johan
AKU BUKAN PUJANGGA
Akulah kata ...
sipemburu hati terlunta
merobek jentra bahtera jiwa
teriak koarkan sua_sua dalam jiwa
Aku bukan pujangga...
pelebur kata membalut jiwa
derai tangisan jiwa
terpaut karena cinta
Aku hanya sukma kata...
kata tulus dari jiwa
mengunyah hujan linangan air mata
jangan kau sebut aku pujangga
Kisah ku hanya semata nyata
tercoret melalui aksara yang ada
Akulah pencinta aksara jiwa
wakilan hati tanpa sua
dari lampiran kanvas ketulusan kata
yang membaur sengketa
para jiwa kelana
By: Senandung di atas awan
sipemburu hati terlunta
merobek jentra bahtera jiwa
teriak koarkan sua_sua dalam jiwa
Aku bukan pujangga...
pelebur kata membalut jiwa
derai tangisan jiwa
terpaut karena cinta
Aku hanya sukma kata...
kata tulus dari jiwa
mengunyah hujan linangan air mata
jangan kau sebut aku pujangga
Kisah ku hanya semata nyata
tercoret melalui aksara yang ada
Akulah pencinta aksara jiwa
wakilan hati tanpa sua
dari lampiran kanvas ketulusan kata
yang membaur sengketa
para jiwa kelana
By: Senandung di atas awan
KAU TETAP DIHATIKU
Kau tinggal kan sejuta angan
pergi dengan sebuah impian
derai air mata tak dapat ku telan
mengikis tedamnya kerinduan
rindu mu tertinggal di hati ku
cinta mu telah tumbuh
indah dalam relung kalbu
namun kau tinggal kan jejak yang tak ku tau
ku tanya pada hembus sang banyu
masih kah ku dapati kabar tentang mu ?
yang kini jarak makin membuat ku pilu
ku redam tawa diatas deraian air mata ku
sungguh ku masih merindu canda mu
yang menghiasi alkatika langit hati ku
batin ku tersedu memanggil mu
namun ku temui hanya bayang mu
aku tetap menunggu mu
by:senandung diatas awan
pergi dengan sebuah impian
derai air mata tak dapat ku telan
mengikis tedamnya kerinduan
rindu mu tertinggal di hati ku
cinta mu telah tumbuh
indah dalam relung kalbu
namun kau tinggal kan jejak yang tak ku tau
ku tanya pada hembus sang banyu
masih kah ku dapati kabar tentang mu ?
yang kini jarak makin membuat ku pilu
ku redam tawa diatas deraian air mata ku
sungguh ku masih merindu canda mu
yang menghiasi alkatika langit hati ku
batin ku tersedu memanggil mu
namun ku temui hanya bayang mu
aku tetap menunggu mu
by:senandung diatas awan
SYAIR KEHIDUPAN
Kau yang berdasi di gedung menjulang tinggi
Kau yang berkuasa di gedung mencakar bumi
Hai, apa kabar mu disana?
Masihkah kau merayu para pemilik
Memainkan peran teramat cantik
Coba kau lihat disini
Dengarlah jerit suara hati kami
Pandanglah gamang jalan dilalui
Tangis ku bujuk sendiri
Peluh keringat menjadi sahabat
Ku rintang hati senandungkan syair kehidupan
Seraya ku usap dada sematkan doa
Terlupakah kau wahai penguasa
Bahwa kita dibawah langitNya
Berpijak dibumi yang sama
Dan alamNya berani murka
Oleh : Joe Johan
Kau yang berkuasa di gedung mencakar bumi
Hai, apa kabar mu disana?
Masihkah kau merayu para pemilik
Memainkan peran teramat cantik
Coba kau lihat disini
Dengarlah jerit suara hati kami
Pandanglah gamang jalan dilalui
Tangis ku bujuk sendiri
Peluh keringat menjadi sahabat
Ku rintang hati senandungkan syair kehidupan
Seraya ku usap dada sematkan doa
Terlupakah kau wahai penguasa
Bahwa kita dibawah langitNya
Berpijak dibumi yang sama
Dan alamNya berani murka
Oleh : Joe Johan
YANG TERLUPA
Kau bukan yang dulu
Senja itu datang padaku
Membawa sekuntum rindu
Yang kau bingkai
Selembut awan kasihmu
Masih segar dimataku
Kala itu rautmu sendu
Menahan gejolak dalam hidupmu
Seiring waktu
Sendumu sirna dimakan waktu
Rautmu pancarkan pesona
Indah ronanya dipandang mata
Mungkin kau terlupa kini
Ucapmu pun berbeda
Menyudutkan aku dalam hidupmu
Aku akan slalu mengingatmu
Karena mampu
Buat duniamu tersenyum dengan manisnya
By: Joe Johan
Senja itu datang padaku
Membawa sekuntum rindu
Yang kau bingkai
Selembut awan kasihmu
Masih segar dimataku
Kala itu rautmu sendu
Menahan gejolak dalam hidupmu
Seiring waktu
Sendumu sirna dimakan waktu
Rautmu pancarkan pesona
Indah ronanya dipandang mata
Mungkin kau terlupa kini
Ucapmu pun berbeda
Menyudutkan aku dalam hidupmu
Aku akan slalu mengingatmu
Karena mampu
Buat duniamu tersenyum dengan manisnya
By: Joe Johan
Ruang Rinduku
Ketikaku pergi
Sendu berirama wajah duka
Disaat aku terkubur sepi
Ketika lagu tak bisa kau dendang lagi
Awan hitam disela Pelangi meneteskan air mata
Murung
kerap kali ku simfonikan di nadimu
Aku tahu ini sakit untukmu
Melerai tatapan tajam waktu
yang seharusnya merindu
benderangnya rembulan seketika meredup lelah
Seakan hadirku adalah cinta yang salah
Puncak malam masih melinangkan air matanya
Kasih
benarkah purnama menutup hatinya untukku ?
Tuluskah ia enggan memancar sinarnya padaku ?
Maafkan aku
Aku pergi untuk jihat Cintaku
Kala ini
berat gunda ku tempatkan engkau dalam ruang rindu pilu
Jaga hati,jaga diri
Baik-baiklah engkau saat sendiri
Yakinlah,, kepergianku pasti kembali
By: Rangga Saputra
Sendu berirama wajah duka
Disaat aku terkubur sepi
Ketika lagu tak bisa kau dendang lagi
Awan hitam disela Pelangi meneteskan air mata
Murung
kerap kali ku simfonikan di nadimu
Aku tahu ini sakit untukmu
Melerai tatapan tajam waktu
yang seharusnya merindu
benderangnya rembulan seketika meredup lelah
Seakan hadirku adalah cinta yang salah
Puncak malam masih melinangkan air matanya
Kasih
benarkah purnama menutup hatinya untukku ?
Tuluskah ia enggan memancar sinarnya padaku ?
Maafkan aku
Aku pergi untuk jihat Cintaku
Kala ini
berat gunda ku tempatkan engkau dalam ruang rindu pilu
Jaga hati,jaga diri
Baik-baiklah engkau saat sendiri
Yakinlah,, kepergianku pasti kembali
By: Rangga Saputra
Langganan:
Postingan (Atom)