Selasa, 24 Juli 2012

SURAT KEPADA HACKER

Untukmu Tuan haecker
puisi kami berteriak..!!
kami putra putri gelandangan anak asuh matahari anak
kandung purnama bumi
kami tertawai tingkah badutmu yang
konyol dalam kesepian..

Untukmu Tuan Hacker..
Kami putra putri gelandangan tak harapkan belas kasihmu dalam berkarya
Hanya minta sedikit kasihmu untuk tidak
mengusik kami dalam kami memunguti aksara merangkai kata


 Untukmu Tuan Hacker...
Kami tak inginkan tuan mengusik ketenangan dan merebut
singasana kami
Kami hanyalah Gelandangan yang memungut
aksara di antara tumpukan masalah
Kami tak ingin di antara kita timbul petaka yg buat kita sama murka

Untukmu Tuan Hacker..
Biarkan kami berekpresi dalam puisi
Menuang segala rasa dalam goresan pena
Jangan paksa kami untuk menulis dilipatan kerut keningmu tuan
Kerana kami bukanlah Gelandangan nan brutal Disisni kami berpijak menyerukan kata cinta damai



Sekali lagi untukmu TUAN HAECKER
Cepatlah bertobat sebelum ajal menjemput
karena jiwamu tak akan bisa tenang
di genangi dosa dan khilaf

DAMAILAH DENGAN KAMI DAN KAMI PUN AKAN SEGAN PADA TUAN



Salam Damai Tuan Hacker
By: Penyair Gelandangan Clubs PGC

Cintaku Sederhana Padamu

Dalam aku mencintaimu..
Aku tak ingin menjadi mawar
Indah merekah jadi pujaan
Namun hujam durinya menyakitimu

Aku juga tak ingin seperti melati
Harum semerbak nan mewangi
Namun layu dalam sehari

 Aku mencintaimu dengan sedarhana
Seperti cinta sang bayu pada ilalang
Tak mampu berikan keindahan
Namun abadi dalam kedamaian

Cintaku tak seindah pelangi
Yang hanya sekilas lalu pergi
Dan tak tau kapan akan kembali

Padamu Cinta..
Lihatlah bintang diatas sana
Tetap berpijar walau sendirian
Begitulah cintaku padamu,
tak pernah padam
Walau terhalang sinar rembulan


Salam PGC Lovers
By:  By; Tiña Cuañtix

Retak Seribu

Disebalik halus tiraimu tak terbaca netraku
Dikau masih bermain dengan duniamu
Walau dirimu tak menuang noda

Tahukah kau wahai
Kugumam tangis didada
Bukan kerana duka

Dukaku retak seribu mahligai nan terbina
Serpihannya melukai terdalam jiwa
Mati suri seluruh rasa

Maafkan aku sayang
Tak sudi melihatmu mendaur ulang cerita yang sudah
Katakataku tlah membuih di ujung lidah
Dikau tak kunjung mengerti

Apakah kuharus beranjak dari hidupmu
Baru engkau sadari dan insafi
Pantangan jua laranganku
Tersebab aku disini memagar hati

Oleh : Joe Johan

Kanvas Usang By: Iva Yu Li

Selembar kanvas usang di laci paling dalam
Ku raih kembali setelah pergimu di masa silam
Ada wajahmu terlukis disitu bersama keindahan
Mengingatkanku pada rindu yang tak lagi berbentuk
Seperti bulan yang hanya tinggal separuh

Pergimu menelantarkan aku dalam riuhnya waktu
Menyisakan selembar kekosongan jiwa yang makin lusuh
Kau tinggalkan aku dalam gaduh, kisruh, menggersangkan segalaku yang dulu teduh
Hingga aku rapuh terjajah oleh tajamnya angkuh

Sayangku,
Di pintu hatimu aku tak akan lelah mengetuk

Salam Pgc Lovers
By: Iva Yu Li

Senin, 23 Juli 2012

Purnama Gerhana

Masih tersisa hangat sinarmu
Melekat disekujur tubuh
Harum laksana kembang tujuh rupa
Menyentuh tanah

Rupamu tergerai di lipatan awan
Beradu manis didagu langit
Disepanjang malam
Takkan kukatup kedua mata
Takkan terabai begitu saja

Kudekap rancak pesonamu
Hingga fajar kembali berpijar
Tentang kau dan aku

walau kini purnama gerhana

By: Joe Johan

Memperhatikan mu dalam Sepi

Rasa yang kamu punya
Tak seperti yang aku miliki ..

Rindu yang memburu
Kini membiru di ujung hati
Kasih yang berperi kini menyepi ..

Dua hati yang patah
Namun tak juga terganti dengan yang lain
Sedih hati ini melihat diri yang kini seakan mati
Tak punya daya, tak punya rasa, bahkan hilang asa

 Tengoklah , aku masih disini sayang
Aku masih bermain dengan satu hati
Dengan sebagian rasa yang telah kucurahkan
Seikhlas seperti yang telah kau berikan dulu padaku ..

Ada saatnya ketika tak perlu ada seorang pun tau
Bahwa aku masih disini memperhatikan mu dlm sepi ...



By: Lovely

Cinta Bukan Permainan

Jiwaku resah
Hatiku gelisah
Otak kecilku bertanya
Apakah aku sudah gila ..

Entah disudut hati yang mana diriku tersimpan
Yang pasti tak dapat diuraikan dengan kata kata
Ada cinta yang tak terungkap
Dan ada rindu yang tak semestinya


Kau seperti air
Ku nikmati tiap tetes perhatianmu
Dalam menyembuhkan dahagaku ..

Kau seperti api
Terkadang kau dapat menghangatkanku
Disaat aku terlalu dingin untuk hidup dlm kenyataan ..

Kau seperti angin
Dimana ku merasakan nyaman
Dalam belaian lembut desir mu ..

Mencintai cinta
Di dunia maya maupun nyata
Jangan kau permainkan
Karna cinta hadir bukan untuk menjadi permainan ..

 Ini yang ingin kukatakan padamu sayang ..

By: Lovely 

Hujan By: Joe Johan

Hujan turunlah hujan
Basuhi perih sayatan teriris dihati
Hanyutkan kedasar lautan

Hujan rima bulirbulirmu
Memecah sunyi membunuh sepi
Membawa pesan rindu padaku


Bagaikan senandung
Roman picisan sayup terdengar
Namun itu dulu

Hujan…
Sapu jejakjejak nan tertinggal
Kuburlah terdalam

Disepenggal asa tersisa
Ku tatap hamparan langit biru
Haru kulihat bias pelangi usai hujan



Salam Gelandangan
By: Joe Johan

Lembaran Kenangan

Kubuka lembaran lusuh masa lalu
Masih tertata rapi setiap aksara dalam kata yang kutuliskan
Ada namaku dan namamu yang menjadi satu "nama kita"

Lembar demi lembar kubuka
Ada tawa, airmata, dan juga cerita tentang suka dan duka

Terlintas tanya dalam benakku
Masihkah kau ingat segala kenangan tentang kita
Jikalau sapamu pun aku tiada berhak lagi menerimanya

Ahh... sudahlah..
Kalau dulu rasamu dan rasaku adalah satu
Maka untuk apalagi ada ragu dalam hatiku, bahwa kaupunmasih mengingat semua itu

 Untukmu...
Melangkah dan bergandeng tanganlah dengan dia penggantiku, untuk gapai asamu
"Cinta sejatiku" inginkan kau bahagia bersama pilihanmu

Biarlah lembaran lusuh itu tersimpan rapi disudut ruang hatiku
hinggapun ajal menjemputku

By; Tina Cuantik

Hidup Masih Berjalan

Kenapa harus menangis
Slama masih bisa tersenyum.?
Kenapa harus air mata yang keluar
saat sedih mulai menyapa..?

Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih susah darimu
lihatlah mereka,
pikirkanlah sebelum kamu bersedih
slalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan..

Hidup untuk di jalani
Bukan untuk di ratapi
sejenak merasa sedih adalah lumrah
Tapi jangan berkelanjutan

Masih panjang jalan yang harus di tempuh
tidak cukup sampai di sini
ayo bangkitlah, Semangat..
Kejarlah impian,.

Berlari seiring berjalannya waktu
pompa terus semangat
Kuatkan hati.
Tetap istiqomah di jalanNya..
Alloh bersama kita, jadi kenapa harus takut dan bersedih.?

Salam Gelandangan
By: Papa Elsa
 

Sabtu, 21 Juli 2012

Tragedi Losari

Sendiri
Kuterus berjalan menyusuri disepanjang pasir putih
Sederet kenangan tlah kutinggalkan dalam jejak yang tenggelam
Bersama janji yang kau abaikan..

Di pantai Losari,dulu berikrar janji
Tuk setia dalam genggaman kasih
Masih terasa kala jemari bertumpu menjadi satu
Terlontar simpul manismu menghiasi lesung pipi

Di pantai Losari ,,kini hanya dalam imajinasi
Tatkala ikrar kau patahkan dengan suguhan indah luka
Luka yang tercipta saat kau titiskan dalam rahimnya

Kini tak ada lagi dapat kubaca,hanya berkaca dalam ombak yang menghempaskanku
Menggulung rasa yang dulu pernah singgah



Dalam tahta terdalam palung kalbu
Menyeruak bak lahar menyembur
Saat ku injakkan lagi di pantai Losari
Ku menjerit batin tersayat, ingin berlari

Ku tenggelamkan diri agar ingatanpun
Terhapus bersama bak samudra membawaku hingga kedalamannya
Namun masih jua tiada sirna

Di pantai yang seakan tiada ujung
Sendiri dalam sepi mengujung..
Mampukah kan terhapus
Tanpa bayang menghujam,dan menepi pada kedamaian abadi


Salam PGC
By: Dewi Tunjung

Duhai Puisiku

Sepekan tak ku toreh segurat kata
Sewindu terasa lamanya
Rindu mengusik kian mengelitik
Ingin cumbui disetiap lekuk baitbaitmu

Dalam dekapan jemari lentikku
Menari gemulai dialtar kertas putih
Berdansa bersama imaji nan aduhai

Duhai Puisiku…
Biarkan seribu bintang mengulum tanya
Rembulan berbisik lirih
Matahari terbakar cemburu padamu


Duhai Puisiku…
Nafasmu adalah alunan detak jantungku
Renjana hati suarakan asmaradana kalbu
Padamu cinta sejati terpaku


Penyair Gelandangan Clubs
Oleh : Joe Johan

Jumat, 20 Juli 2012

Puisi Indah Senandung Dunia

Kupungut segurat kata cuba melariknya
Dalam cangkok pena memutik aksara
Berbuah puisi indah senandung dunia
Puisi indah bukan narsis lebay jua alay

Lalu kusibak bait bait helai demi helai
Seisi kamus sang pendahulu sastra
Tak jua kutemui dalam eja
Yang kutahu,narsis lebay dan alay
Hanya sekalimat kata semusim 



Puisi indah senandung dunia
Tak seperti pajangan gambar pribadi
Mengunduh foto era dunia masa kini
Mungkin ingin disanjung dipuja dan dipuji

Puisi ekpresi untaian kata hati
Bernafaskan imaji dalam jiwa
Butiran kilauan mutiara sukma
Renjana sanubari kreatifitas diri

Tak bisa dipungkiri usah berpurapura
Kerana keindahan anugrah Sang Raja manusia
Segala rasa puisi tercipta itulah keseimbangan
Goresan sederhana jiwa jiwa dibumiNya



Salam PGC
By: Joe Johan

Senandung Rindu ilalang

Hangat mentari pagi bangunkanku dari lena mimpi
Laksana belai lembut tangan Bunda
Perlahan mengusap sisa sisa embun ditubuhku

Pagi adalah kekasihku..
Ketika semilir angin alunkan shimponi indah nyanyian alam
Adalah senandung kebahagiaan kekasih yang dipertemukan
Rindu kepada pagi telah terpatri dalam ragaku
Rindu yang selalu tersingkir siang, diseling senja, lalu malam, untuk datang kembali setelah fajar

Begitulah rinduku..
Rindu adalah kupu kupu yang berlinang pada duri mawar yang kerap menghujam

 Rindu seberapa lama ku menunggu, usah kau peduli
Karena rindu ini dihatiku bukan hatimu meski dalam rindu itu juga pagimu

Kini mentari telah meninggi tanda siang datang menjelang
Kembali ilalang senandungkan denting irama kerinduan,

kepada pagi sang kekasih pujaan

Penyair Gelandangan Clubs

By; Tiña Cuañtix

Satu Pelangi di bias mentari

Diujung senja..
jatuh pula namamu ke dalam jantungku
seperti matahari yang terbenam
bayangmu ikut tenggelam di ufuk kalbu

aku berada dipelukan cinta yang teramat tajam
ketika sgalanya tentangmu berayun ayun diangan...
Seperti kepak camar yang mencari tiang sampan tuk berpijak
Akhirnya kumenemukan hatimu dimana jiwaku harus mendarat

Tuhan Engkau tau siapa yang kusebut dalam doa doa cintaku diujung sajadah...
Dia menjadi puisi dalam rima cinta yang ku amin kan disurga.

Tuhan terimakasih tlah Kau lahirkan dia ke dunia
karna saat ini Sedang kunikmati manisnya cintanya...
Untukmu satu pelangi dibias mentari

aku mencintaimu hingga bumi putus cinta dengan matahari...

Menyayangimu adalah hidup

dan hidup adalah menyayangimu
AKU CINTA PADAMU SAYANGKU...

By.Putra Langit

Bagaikan Puisi Tanpa judul

Ketika tanya tak pernah terjawab
Apalagi yang harus aku katakan
Jika sungai yang mengalir bersama aruspun
punya telaga untuk bermuara

Ketika hubungan tak ada kejelasan
haruskah semua aku pertahankan
Jika air hujan yang jatuh dari langitpun
akhirnya sampai ke selokan


Aku dan engkau...
Laksana berlayar ditengah samudra
hanya mengikuti arus gelombang
Namun tak tahu didermaga mana
perahu akan dilabuhkan

Aku dan engkau...
Bagaikan puisi tanpa judul
Indahnya rangkaian kata tak berarti apa apa
Seumpama indah pelangi yang
sekilas ada lalu pergi
Dan tak tahu dimana dia bersemayam


Maafkan aku sayang...
Biarlah semua jadi kenangan



Salam ♥ Gelandangan
By; Tiña Cuañtix

Penyair Gelandangan Clubs

SURAT KEPADA HAECKER

Untukmu Tuan haecker
puisi kami berteriak..!!
kami putra putri gelandangan anak asuh matahari anak
kandung purnama bumi
kami tertawai tingkah badutmu yang
konyol dalam kesepian..

Untukmu Tuan Hacker..
Kami putra putri gelandangan tak harapkan belas kasihmu dalam berkarya
Hanya minta sedikit kasihmu untuk tidak
mengusik kami dalam kami memunguti aksara merangkai kata


Untukmu Tuan Hacker...
Kami tak inginkan tuan mengusik ketenangan dan merebut
singasana kami
Kami hanyalah Gelandangan yang memungut
aksara di antara tumpukan masalah
Kami tak ingin di antara kita timbul petaka yg buat kita sama murka


Untukmu Tuan Hacker..
Biarkan kami berekpresi dalam puisi
Menuang segala rasa dalam goresan pena
Jangan paksa kami untuk menulis dilipatan kerut keningmu tuan
Kerana kami bukanlah Gelandangan nan brutal

Disisni kami berpijak menyerukan kata cinta damai

Sekali lagi untukmu TUAN HAECKER
Cepatlah bertobat sebelum ajal menjemput
karena jiwamu tak akan bisa tenang
di genangi dosa dan khilaf

DAMAILAH DENGAN KAMI DAN KAMI PUN AKAN SEGAN PADA TUAN


Salam PGC
By: Penyair Gelandangan Clubs

Senin, 16 Juli 2012

Ihklaskan Sebuah Kepunahan

Menangislah langitku
Pada rimba tak lagi hijau daunnya
Retak kemarau amarah akar imaji
Selembar daun kering terdampar pasrah

Tiupan angin robohkan ranting-ranting
Kerajaan camar musnah
Raja hutan terdiam
Ratu jagat lamunkan bencana-bencana

Rerumputan enggan goyangkan tari
Pada surya menembus sengat dipelataran dunia kehancuran

Gersang
Bongkahan belulang melukiskan kepunahan
Dikehidupan tanamkan jua keyakinan
Yang datang tetap saja resah kebimbangan sayang

Kobaran harapan hanya sebuah titik
Untuk sebuah penawar khawatir
Bernyanyi jua hiburkan larah hati
Biar derita jiwa melayang jauh pada keihklasan diri

Salam PGC
By: Rangga Saputra
Penyair Gelandangan Clubs PGC

Aku dan Rinduku

Aku terdiam disudut malam
hanyut bersama bayanganmu
satu- persatu kenangan
hadir menggelayuti pikiranku

Masih jelas dimata ini
saat hujan mengiringi kepergianmu
dan masih terasa perih ini
atas luka yang telah kau torehkan


 Kasih...
Sungguhkah tak sedikitpun
kau rasakan kenangan indah diantara kita
tak adakah secuil cintaku
yang tertinggal dihatimu

Begitu cepatkah kau menghapus semua
semua yang pernah ada diantara kita

Sedang aku masih disini
menanti dan terus menanti
dalam titian jejak cintamu
tiada henti dan batas waktu


 Dan kini aku semakin tenggelam
dalam belaian cinta tak bertepi
di antara kaki langit dan jejak cintamu
~I Miss U~

Salam PGC
 
By: -Kanvas Surga Pgc-
: Kanvas Surga Pgc
-
Penyair Gelandangan Clubs [PGC]

Minggu, 15 Juli 2012

Leburkan Rinduku dalam Nyatamu

Ragaku lunglai..
Sukmaku seakan turut hilang,
Kala jejak punggungmu menghilang dalam pekatnya kabut bertahtakan hujan
Memaksaku tersimpuh dengan bibir tak mampu mengeluh

Sayangku...
Linang air mata ini ku untai perih dalam puisi
Sebagai ruang sembunyi atas hakikat pilu sehelai hati
Agar jiwaku tak pernah lelah dalam menanti

Padamu Sayangku...
Doa suciku mengiring langkahmu disana
Setiaku menanti ragamu kembali disini
Leburkan rindu dalam nyatamu saat kita dipertemukan sang waktu

Salam Rindu PGC

By: Iva Yu Li

YANG TERAKHIR

Bak pohon pisang....sekali dalam berbuah
Begitupun hidupku..
Inginku...sekali menapaki maghligai..
Hingga diujung usiaku

Detikpun melaju .menerobos anganku..
Dihariku ..inginku...kau yang membisikkan
ditelingaku..bangunlah...
Tunaikan Ibadahmu...

Dan disaatku membutuhkan sandaran..
Kaulah yang pertama menawarkan..
Saatku pilu....kau pelipurku
Seia sekata melangkah meniti bahtera 


 Hingga disetiap malamku...kaulah yang
Kecupkan kasih dalam penghantar dalam mimpi..
Hingga terlelap dalam dekapanmu kasih
Mengarungi mimpi indah hanya denganmu

Dan kaulah yang terakhir...menuntunku
Mengucap kalimah Syahadat...
Disaat aku sekarat...hingga hembusan
Terakhir..nafasku...dalam Cinta-Mu

Dan dalam keabadian....dihidupkan..
Untuk abadi berpasangan sejalan ..
Ya,...Tuhan....kabulkanlah segala
Permohonan...Aamiin..



Salam PGC
By: Dewi

RINDUKAN BAIT CINTA DALAM DIAMKU

Aku masih terpaku ditempatku berdiri
Menanti semilir angin alunkan kembali bait bait kerinduan
darimu untuk'ku
Dan lewat denting rinai gerimis yang syahdu mendayu,
ingin kudengar lagi shimpony indah lagu keabadian cinta yang pernah kau dendangkan

Selalu ada tanda tanya pada setiap detak jantungku
Masih adakah sebait rindu tercipta untuk'ku,
yang dulu selalu kau tuliskan pada hijaunya dedaunan

Aku tak pernah tahu... 

 Karena kini pandanganku terhalang oleh kabut gelap yang
menyelimuti indahnya pelataran taman diwajahmu

Namun aku tak peduli, dan aku akan tatap disini...
Duhai kumbang kelana...
Aku hanya bisa diam,, terpesonakan oleh lincah tingkahmu

Hadirmu yang mampu memecah kesunyian,
laksana celoteh spoi angin ditengah padang ilalang, yang
selalu menjadi kekaguman bunga bunga ditama


 Aku satu diantara seribu kuntum dahlia ditaman itu yang
mendamba untuk kau rindukan..

Dan disini kumaknai kesabaranku sebagai cinta sejati..

Cintaku padamu...
Cinta yang aku tahu,,, bahwa aku tak mungkin dapat
memilikimu
Namun aku bahagia telah dapat menyayangi dan
memperhatikanmu dalam diamku

Untukmu..
Yang selalu kurindukan meski kau tak mungkin jadi miliku


Salam PGC
By:  Tiña Cuañtix

SANG PUJANGGA

Kadang aku seperti berenang dipuisimu
bersama gelombang riaknya yang tenang
Kadang aku juga berdansa chacha
bersama syairmu yang menghentak lantak lantang menantang'

Sajakmu terkadang juga lembut mendayu

laksana samudra biru membawaku mengarungi rasa haru
Engkau juga mampu membuat jiwa jiwa merasa damai dengan aksara yang kau rangkai
Engkaulah pujangga...

Gemulai tarian penamu mampu memikat setiap mata yang membaca
Anggun pesona bahasamu laksana dewa dewa menghayati setiap jiwa dalam cerita

 Goresan tintamu bagaikan belati tajam,
tanpa perih...namun mampu menembus jantung rasa

Wahai Pujangga...
Engkau kekaguman pecinta sastra dunia...
Celoteh majasmu laksana alunan kidung asmarandana, mampu menghipnotis setiap insan yang mendengarnya
Engkau wakilkan setiap rasa pada rangkaian kata kata indah dalam bait bait rima yang kau cipta
Dan imajimu seolah mampu menembus batas angan alam semesta

Pujangga...
Karyamu abadi dihati walau mungkin engkau telah "kembali"



Salam PGC
By: Tiña Cuañtix

AKU RINDUKAN SINARMU

Tiada lagi sesak sesalku
Walau lelah kaki melangkah
Di bukit sahara pada musim gugur ini
Sekedar meniti kesempatan darimu

Percikan sinar jingga memeluk jiwa
Pada rona senja redupkan dunia
Aku meneteskan air mata
Sekedar membasuh pedih ratapan kisah kita

Sunyi
Jalan gelap mulai berpatri
Ku raba jua luka hati yg berdarah
Meronta batin hilangkan akal nurani


Surya malam
Aku rindukan titik sinar pada hitam jalanku
Biarkan cahaya hati ini berpijar
Pasrahkan aku bagai lilin-lilin kecil
Untuknya yang masih dalam kegelepan


Salam gelandangan PGC
By: Rangga Saputra

UNTUKMU RINDUKU

Rembulan diranting cemara diam memburu rindu.,
pijarnya menerka pada apa yang tersembunyi di sudut sendu...
sejenak resah mengintip selaksa bayang
yang pelan mengalir mengunyah kegetiran...

Lalu...Jauh di lubuk hati masih ada sebuah nama

yang tak pernah diam...
berdetak bersama irama jantung yang sempat ia patahkan
samar samar sinar mentari mulai torehkan jingga..

celoteh angin pagi ceramahi kening
tempat usapnya dulu pernah membelai sayang...

Duhai rinduku
semalam tadi ku ukir namanya di bahu rembulan...

pagi ini kupahat namanya di dada matahari

By: Putra Langit

SEPARUH PUISIKU

Lewat media dunia kau hadirkan tanya
Tentang sebuah rasaku padamu
Bukankah separuh puisiku
Tlah kau simpan rapi di relung hati

Serupa mengenggam kasih
Diantara jantung dan hati

Disini rasaku...
Takkan terbakar terik matahari
Takkan luruh tersapu hujan turun kebumi

Satu namamu...
Ku jadikan bait kata diujung pena
Terurai indah disetiap puisi kucipta

Oleh : Joe Johan

SENDIRI DALAM KENANGAN

Berjalan di tengah kesendirian
menatap kosong jauh ke depan
hanya berhayal dalam kehampaan
untuk sesuatu yang tak pernah kembali pulang..

Andai waktu bisa terulang
ingin ku rangkai lagi kisah yang hilang
dengan rasa cinta dan kasih sayang
tulus suci untuk sang pujaan..

Namun kini semua tak mungkin datang
ia pergi dan tak lagi pulang
menghilang di balik gelapnya malam
tanpa rembulan dan cahaya bintang..

Kini ku hanya terdiam
mengenang kisah yang slalu terbayang
menyimpan rasa dan semua kenangan
untuk dirinya yang slalu ku sayang...


By: Papa elsa
 

AIR MATA PERKAWINAN

Aku duduk tersipu di bangku panasku
tertunduk dalam diamku
bertanya tanpa pepatah dalam kalbu
apa arti semua yang tlah terjadi..?

Tak ku duga ku menenteskan air mata
ketika ijab tlah di syahkan si penghulu
hati menjerit penuh tanda tanya
terpaku pada sumpah janjimu..

Detakkan nadi serasa berhenti
ketika cincin tertukar di antara jemari
manakala ku tatap tabir cinta antara kau dan dia
aku seperti Mati di antara pelaminanmu



sesaat ku tersadar
bahwa kau telah meninggalkanku...

By: Papa .elssa
Salam Gelandangan..

SINGGASANA RINDU

Dipatahan awan berarak
Didagu langit jingga
Kusemai seulas senyum ntukmu
Jika teringat aku petik ranumnya

Bawalah ke singgasana rindu
Yang kita bangun bersama
Berpondasikan kasih sederhana

Sematkan ranum senyumku
Dilangit langit ruang terindah
Tempat kita memadu kasih
Tempat kita berbagi cerita
 

By:  Joe Johan

AKU BUKAN PUJANGGA

Akulah kata ...
sipemburu hati terlunta
merobek jentra bahtera jiwa
teriak koarkan sua_sua dalam jiwa

Aku bukan pujangga...
pelebur kata membalut jiwa
derai tangisan jiwa
terpaut karena cinta

Aku hanya sukma kata...
kata tulus dari jiwa
mengunyah hujan linangan air mata
jangan kau sebut aku pujangga

Kisah ku hanya semata nyata
tercoret melalui aksara yang ada





Akulah pencinta aksara jiwa
wakilan hati tanpa sua
dari lampiran kanvas ketulusan kata
yang membaur sengketa
para jiwa kelana


By: Senandung di atas awan

KAU TETAP DIHATIKU

Kau tinggal kan sejuta angan
pergi dengan sebuah impian
derai air mata tak dapat ku telan
mengikis tedamnya kerinduan

rindu mu tertinggal di hati ku
cinta mu telah tumbuh
indah dalam relung kalbu
namun kau tinggal kan jejak yang tak ku tau

ku tanya pada hembus sang banyu
masih kah ku dapati kabar tentang mu ?
yang kini jarak makin membuat ku pilu


 ku redam tawa diatas deraian air mata ku
sungguh ku masih merindu canda mu
yang menghiasi alkatika langit hati ku
 

batin ku tersedu memanggil mu
namun ku temui hanya bayang mu
aku tetap menunggu mu


by:senandung diatas awan

SYAIR KEHIDUPAN

Kau yang berdasi di gedung menjulang tinggi
Kau yang berkuasa di gedung mencakar bumi
Hai, apa kabar mu disana?
Masihkah kau merayu para pemilik
Memainkan peran teramat cantik

Coba kau lihat disini
Dengarlah jerit suara hati kami
Pandanglah gamang jalan dilalui

Tangis ku bujuk sendiri
Peluh keringat menjadi sahabat
Ku rintang hati senandungkan syair kehidupan
Seraya ku usap dada sematkan doa



Terlupakah kau wahai penguasa
Bahwa kita dibawah langitNya
Berpijak dibumi yang sama
Dan alamNya berani murka

Oleh : Joe Johan

YANG TERLUPA

Kau bukan yang dulu
Senja itu datang padaku
Membawa sekuntum rindu

Yang kau bingkai
Selembut awan kasihmu

Masih segar dimataku
Kala itu rautmu sendu
Menahan gejolak dalam hidupmu

Seiring waktu
Sendumu sirna dimakan waktu
Rautmu pancarkan pesona
Indah ronanya dipandang mata

Mungkin kau terlupa kini
Ucapmu pun berbeda
Menyudutkan aku dalam hidupmu


Aku akan slalu mengingatmu
Karena mampu
Buat duniamu tersenyum dengan manisnya



By: Joe Johan

Ruang Rinduku

Ketikaku pergi
Sendu berirama wajah duka
Disaat aku terkubur sepi
Ketika lagu tak bisa kau dendang lagi
Awan hitam disela Pelangi meneteskan air mata

Murung
kerap kali ku simfonikan di nadimu
Aku tahu ini sakit untukmu
Melerai tatapan tajam waktu
yang seharusnya merindu

benderangnya rembulan seketika meredup lelah
Seakan hadirku adalah cinta yang salah
Puncak malam masih melinangkan air matanya


 Kasih
benarkah purnama menutup hatinya untukku ?
Tuluskah ia enggan memancar sinarnya padaku ?
Maafkan aku
Aku pergi untuk jihat Cintaku
Kala ini
berat gunda ku tempatkan engkau dalam ruang rindu pilu

Jaga hati,jaga diri
Baik-baiklah engkau saat sendiri
Yakinlah,, kepergianku pasti kembali

By: Rangga Saputra