Rembulan diranting cemara diam memburu rindu.,
pijarnya menerka pada apa yang tersembunyi di sudut sendu...
sejenak resah mengintip selaksa bayang
yang pelan mengalir mengunyah kegetiran...
Lalu...Jauh di lubuk hati masih ada sebuah nama
yang tak pernah diam...
berdetak bersama irama jantung yang sempat ia patahkan
samar samar sinar mentari mulai torehkan jingga..
celoteh angin pagi ceramahi kening
tempat usapnya dulu pernah membelai sayang...
Duhai rinduku
semalam tadi ku ukir namanya di bahu rembulan...
pagi ini kupahat namanya di dada matahari
By: Putra Langit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar