kusibak tirai langit yang menatapku dalam kelam
berharap bayangmu melintas dikegelapan
hantarkan seulas senyum yang pada angin kau titipkan
tak kuasa hati menolak ketika dewi cinta hadir menyapa
gelisah terpa angin pada pepucuk cemara menguasai jiwa
meski kutahu pungguk ridukan bulan untukku gapai hatinya
yang telah tertambat pada jiwa raga kekasihnya
tersentak aku dari buai lamunan
tersadar diriku telah lakukan kesalahan
ketika sempat menyimpan rindu padamu dalam diam
dan membangun sepotong asa dalam istana khayalan
namun kini jelas... aku tak ingin merajutnya lagi
karena nyata bukanlah aku yang ingin kau miliki
By: Tiña Cuañtix
Tidak ada komentar:
Posting Komentar