Ketika itu kutitipkan sekeping cintaku,
berharap ia akan tumbuh subur
dan menjadikan duniaku indah dan damai
Tapi harap tak selalu nyata
semua berbeda sudah
hanya airmata yang berbuah
yang ada cuma belati yang tak henti menghujam di dada
pedih...
berapa lama lagi aku harus bersabar
hanya demi ketakutanku akan hidup,
padahal rasa ini telah pudar
cintaku bahkan tak lagi ku tau terselip dimana..
aku hanya melangkah tanpa rasa,
aku hanya tersenyum tanpa makna
dimana lagi kan kutemui sedikit saja cahya cinta
hanya dinding-dinding hati yang gelap yang tersisa
dan mimpi-mimpi semu
atas satu nama yg ku kenal dan kudamba,
buat yg tersayang cinta...
By: Maria Frisda
berharap ia akan tumbuh subur
dan menjadikan duniaku indah dan damai
Tapi harap tak selalu nyata
semua berbeda sudah
hanya airmata yang berbuah
yang ada cuma belati yang tak henti menghujam di dada
pedih...
berapa lama lagi aku harus bersabar
hanya demi ketakutanku akan hidup,
padahal rasa ini telah pudar
cintaku bahkan tak lagi ku tau terselip dimana..
aku hanya melangkah tanpa rasa,
aku hanya tersenyum tanpa makna
dimana lagi kan kutemui sedikit saja cahya cinta
hanya dinding-dinding hati yang gelap yang tersisa
dan mimpi-mimpi semu
atas satu nama yg ku kenal dan kudamba,
buat yg tersayang cinta...
By: Maria Frisda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar