Aku tulis puisi ini kala gerimis
saat wajahmu tenang menggenang di kopiku
kau bidadari dalam sejarah cinta yang patah
kembali bertamu di angan bersama hujan yang resah
aku tak lupa tentang rintik rintik gerimis
yang pernah kita eja di halaman berdua
tentang kecup kecup manis yang kita lumat dalam dekap gigil rindu
tidakah kau ingat di masa itu
jemari kita tak pernah bisa melekang..?
Kini aku tak mungkin mengutuki waktu
yang menelan dirimu habis dikunyah airmata
hanya entah yang kini gemetar di udara
mengiringi gerimis tipis yang lalu menjelma menjadi deras hujan rindu.
Salam Gelandangan
BY.PUTRA LANGIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar