kehabisan kata
tak cukup warna rasaku melukis sosokmu
tentang renyah lidahmu
mengaduk aduk semu pipiku
tentang hangat tatapmu
menguap awan yang membendung di mataku
tentang aroma bibirmu
segar mewangi di hela nafasku
adalah segalamu memenuhi semesta rinduku
saat ungkapan cintamu buat degupku terhenyak
jangan kau tanya dimana kakiku berpijak
sebab sayapku seketika mengepak
menerbangkan luka yang terkoyak
bentangkan lebar dadamu....!!
aku kan mendarat tepat dipelukmu....
salam hangat PGC
By ; Angel Shopia
Minggu, 16 September 2012
PUSARAN WAKTU
Derap langkah melenggang berayun
Jelaga hembusan nafas mengalun
Diatas pusaran waktu berjalan
Bersyukur kodrati Tuhan
Menjunjung langit tinggi merunduk kebumi
Meretas jiwa melebur jumawa hati
Sepasang mata malaikat tak hentihenti
Menulis seisi penghuni bumi
Hitam dan putih termaktub apik dan murni
Menggelepar sukma ini
Dendang lirih bahasa kalbu berbunyi
Menggugah hati nurani agar terilhami
Oleh: Joe Johan
Jelaga hembusan nafas mengalun
Diatas pusaran waktu berjalan
Bersyukur kodrati Tuhan
Menjunjung langit tinggi merunduk kebumi
Meretas jiwa melebur jumawa hati
Sepasang mata malaikat tak hentihenti
Menulis seisi penghuni bumi
Hitam dan putih termaktub apik dan murni
Menggelepar sukma ini
Dendang lirih bahasa kalbu berbunyi
Menggugah hati nurani agar terilhami
Oleh: Joe Johan
Bukan Akhir Dunia
Terkadang jiwa ringkih tak ubahnya seperti
Bijibiji debu diatas hamparan bumi
Menggelembung tertiup angin silih berganti
Melepuh ubunubun tersengat matahari
Namun bukan akhir dunia
Niscayalah segala ada maksudnya
Sebelum saatnya tiba berpulang pada yang Esa
Masih tersisa selaksa
Ruang kosong untuk berkaca
Hentikan isak deraiderai tangis nan terbata
Petiklah mutiara berpendar dipalung sukma
Oleh : Joe Johan
Bijibiji debu diatas hamparan bumi
Menggelembung tertiup angin silih berganti
Melepuh ubunubun tersengat matahari
Namun bukan akhir dunia
Niscayalah segala ada maksudnya
Sebelum saatnya tiba berpulang pada yang Esa
Masih tersisa selaksa
Ruang kosong untuk berkaca
Hentikan isak deraiderai tangis nan terbata
Petiklah mutiara berpendar dipalung sukma
Oleh : Joe Johan
Rindu Terlarang
Usah kau tanya seberapa besar rinduku
Sebab rasaku masih seperti dulu padamu
Namun apalah daya dan kuasaku
Jika kini aku tiada lagi berhak memilikimu
Temaram senja menuju malam adalah hatiku
Saat kudengar kabar tentang dirimu
Yang telah mendapatkan penggantiku
Bahagia dalam biduk mahligai kecilmu
Ah.......
Dilema rasa yang mendera
Gunung-gunungpu n ikut serta bertanya
Apa sebenarnya yang tengah kurasa
Hingga berpikir jernihpun aku tak lagi bisa
Aku merana dalam nestapa ....
Tiada lagi bahu kokoh tempatku sandarkan segala asa
Sapa yang senantiasa mesrapun tak ada
Meski hanya sepintas lewat syahdunya suara...
Lihat aku tanpamu...
mati suri karena rindu yang telah terlarang untukmu
By; Tiña Cuañtix
Sebab rasaku masih seperti dulu padamu
Namun apalah daya dan kuasaku
Jika kini aku tiada lagi berhak memilikimu
Temaram senja menuju malam adalah hatiku
Saat kudengar kabar tentang dirimu
Yang telah mendapatkan penggantiku
Bahagia dalam biduk mahligai kecilmu
Ah.......
Dilema rasa yang mendera
Gunung-gunungpu
Apa sebenarnya yang tengah kurasa
Hingga berpikir jernihpun aku tak lagi bisa
Aku merana dalam nestapa ....
Tiada lagi bahu kokoh tempatku sandarkan segala asa
Sapa yang senantiasa mesrapun tak ada
Meski hanya sepintas lewat syahdunya suara...
Lihat aku tanpamu...
mati suri karena rindu yang telah terlarang untukmu
By; Tiña Cuañtix
Menghujam duri di hati
pada akhirnya hanya caci maki yang kuterima darimu
ketika kau telah dapatkan penggantiku
sebagai pengusir sepimu
rasa sayang nan tulus yang selama ini kuberikan
kau balas dengan hinaan dan cercaan
ini salahku yang terlalu menyayangimu
hingga diriku tiada pernah berarti bagimu
bahkan kau anggap telah mengusik ketenangan hidupmu
kuakui...
aku memang bukan yang terbaik
tetapi rasaku padamu tak pernah munafik
untukmu...
jika kau pernah merasakan sakitnya tertusuk duri
begitulah; kata-kata kasarmu sungguh menghujam hati
biarlah aku berlalu dari hidupmu
kalau memang itu inginmu
By; Tiña Cuañtix
ketika kau telah dapatkan penggantiku
sebagai pengusir sepimu
rasa sayang nan tulus yang selama ini kuberikan
kau balas dengan hinaan dan cercaan
ini salahku yang terlalu menyayangimu
hingga diriku tiada pernah berarti bagimu
bahkan kau anggap telah mengusik ketenangan hidupmu
kuakui...
aku memang bukan yang terbaik
tetapi rasaku padamu tak pernah munafik
untukmu...
jika kau pernah merasakan sakitnya tertusuk duri
begitulah; kata-kata kasarmu sungguh menghujam hati
biarlah aku berlalu dari hidupmu
kalau memang itu inginmu
By; Tiña Cuañtix
Andai Aku bisa
jika mampu kulakukan...
ingin kupuisikan namamu dengan penuh kemarahan
layaknya badai kebencian menghantam rerimbun dahan
hingga patah menjadi serpihan
andai aku bisa lakuan...
ingin kusyairkan bayangmu dengan penuh keangkuhan
seangkuh sinar mentari menatap sinis cacing tanah yang menggelepar kepanasan
selaksa gelombang samudra yang setia menghantar pasir hingga kepinggir tanpa meminta imbalan
begitulah rasa sayangku padamu, kupersembahkan dengan penuh ketulusan
aku yang lemah...
namun kekuatan cinta sejatiku padamu adalah keperkasaan
hingga rasa sakit kala pedang penghianatan
kau hujamkan tak mampu membinasakan; aku tetap bertahan
padamu...
mungkin cinta dan sayangku hanya kau anggap kebodohan
sehingga hatiku kau jadikan mainan
biarlah aku menerima dengan kepasrahan
sampai sang waktu iba dan memberiku keikhlasan
By; Tiña Cuañtix
ingin kupuisikan namamu dengan penuh kemarahan
layaknya badai kebencian menghantam rerimbun dahan
hingga patah menjadi serpihan
andai aku bisa lakuan...
ingin kusyairkan bayangmu dengan penuh keangkuhan
seangkuh sinar mentari menatap sinis cacing tanah yang menggelepar kepanasan
selaksa gelombang samudra yang setia menghantar pasir hingga kepinggir tanpa meminta imbalan
begitulah rasa sayangku padamu, kupersembahkan dengan penuh ketulusan
aku yang lemah...
namun kekuatan cinta sejatiku padamu adalah keperkasaan
hingga rasa sakit kala pedang penghianatan
kau hujamkan tak mampu membinasakan; aku tetap bertahan
padamu...
mungkin cinta dan sayangku hanya kau anggap kebodohan
sehingga hatiku kau jadikan mainan
biarlah aku menerima dengan kepasrahan
sampai sang waktu iba dan memberiku keikhlasan
By; Tiña Cuañtix
Arus Hati
Masih renyah..!!
Ya.. masih renyah...!!
Rensonansi asa asa putus yang tertawa di telinga...
dan duka pencemooh sumbang itu...rajin mendistorsi nurani tanpa imun juga ampun...!!
Ghraaaaaa...aku berteriak pada langit...
Meminta tabahku di ijabah...
Sementara koyak ini tak juga mau berkenalan dengan toleransi....!! Seperti arca yang mematung sejarah..Aku menjelma menjadi manusia sunyi yang paling sepi...tercacah lagi..tanpa ada satu setanpun yang tau...
Aku rapuh merenta dalam patah bersimpuh...
Semenjak engkau melaju dengan cintamu yang baru...
*Salam Gelandangan
BY.PUTRA LANGIT
Ya.. masih renyah...!!
Rensonansi asa asa putus yang tertawa di telinga...
dan duka pencemooh sumbang itu...rajin mendistorsi nurani tanpa imun juga ampun...!!
Ghraaaaaa...aku
Meminta tabahku di ijabah...
Sementara koyak ini tak juga mau berkenalan dengan toleransi....!!
Aku rapuh merenta dalam patah bersimpuh...
Semenjak engkau melaju dengan cintamu yang baru...
*Salam Gelandangan
BY.PUTRA LANGIT
Mawar Merindu
kusembunyikan duka dibalik rekah senyumku
kututupi luka menganga dihatiku dengan derai tawaku
kusamarkan anyir ceceran darah dengan wangi putihku
ketegaranku berdiri selimuti rapuhnya qalbu
inginku; angkuhku sempurna dimatamu
aku disini menantimu ragu
ketika mata anginpun engan untuk menyapaku
gelisah kupukupu menanti kemarau berlalu
adalah hati dan jiwaku...
meski liar; aku tetaplah bunga mawar
dahaga jiwa akan rindu kerap menghujam
hanya pada embun kupintaku penawar
ketika hujan sembunyi angkuh dibalik awan
aku; sang mawar merindu
usah kau manja aku dengan cinta sucimu
sejukkan dahaga rinduku dengan senyum tulusmu;
Duhai Kumbang kelanaku....
By; Tiña Cuañtix
kututupi luka menganga dihatiku dengan derai tawaku
kusamarkan anyir ceceran darah dengan wangi putihku
ketegaranku berdiri selimuti rapuhnya qalbu
inginku; angkuhku sempurna dimatamu
aku disini menantimu ragu
ketika mata anginpun engan untuk menyapaku
gelisah kupukupu menanti kemarau berlalu
adalah hati dan jiwaku...
meski liar; aku tetaplah bunga mawar
dahaga jiwa akan rindu kerap menghujam
hanya pada embun kupintaku penawar
ketika hujan sembunyi angkuh dibalik awan
aku; sang mawar merindu
usah kau manja aku dengan cinta sucimu
sejukkan dahaga rinduku dengan senyum tulusmu;
Duhai Kumbang kelanaku....
By; Tiña Cuañtix
Takkan ku tinggalkan hatimu
Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
Salam PGC
By: Steevent Alie Agoesty
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
Salam PGC
By: Steevent Alie Agoesty
Ada namamu dalam Do`aku
Ada namamu dalam do'aku
Menyentuh lembut dalamnya sanubari
Terukir nyata pada dinding hati
Ketika semua tentangmu berayun-ayun di angan
Do'a-do'aku terucap di atas sajadah
Berharap segala rasaku dipertemukan oleh sang waktu
Untukmu sebuah nama
Bertautkan indah hadirkan asmara
Mengalun syahdu disepanjang waktuku
Dengan apa lagi harus kulukis tentang rasa ini
Sedangkan kata-kata tak mampu merangkai perasaan hati.
Ya Tuhan
Jika esok Engkau terbitkan mentari
Berikanlah senyum terindah untuknya
Dan katakanlah salam hangat dariku di mimbar hatinya
Agar ia tau bahwa rasa ini terukir nyata dijagat langit yang tinggi
Salam PGC
By: Alle Leo
Menyentuh lembut dalamnya sanubari
Terukir nyata pada dinding hati
Ketika semua tentangmu berayun-ayun di angan
Do'a-do'aku terucap di atas sajadah
Berharap segala rasaku dipertemukan oleh sang waktu
Untukmu sebuah nama
Bertautkan indah hadirkan asmara
Mengalun syahdu disepanjang waktuku
Dengan apa lagi harus kulukis tentang rasa ini
Sedangkan kata-kata tak mampu merangkai perasaan hati.
Ya Tuhan
Jika esok Engkau terbitkan mentari
Berikanlah senyum terindah untuknya
Dan katakanlah salam hangat dariku di mimbar hatinya
Agar ia tau bahwa rasa ini terukir nyata dijagat langit yang tinggi
Salam PGC
By: Alle Leo
Selasa, 11 September 2012
Jika Rindu Itu Gerimis
Aku tulis puisi ini kala gerimis
saat wajahmu tenang menggenang di kopiku
kau bidadari dalam sejarah cinta yang patah
kembali bertamu di angan bersama hujan yang resah
aku tak lupa tentang rintik rintik gerimis
yang pernah kita eja di halaman berdua
tentang kecup kecup manis yang kita lumat dalam dekap gigil rindu
tidakah kau ingat di masa itu
jemari kita tak pernah bisa melekang..?
Kini aku tak mungkin mengutuki waktu
yang menelan dirimu habis dikunyah airmata
hanya entah yang kini gemetar di udara
mengiringi gerimis tipis yang lalu menjelma menjadi deras hujan rindu.
Salam Gelandangan
BY.PUTRA LANGIT
saat wajahmu tenang menggenang di kopiku
kau bidadari dalam sejarah cinta yang patah
kembali bertamu di angan bersama hujan yang resah
aku tak lupa tentang rintik rintik gerimis
yang pernah kita eja di halaman berdua
tentang kecup kecup manis yang kita lumat dalam dekap gigil rindu
tidakah kau ingat di masa itu
jemari kita tak pernah bisa melekang..?
Kini aku tak mungkin mengutuki waktu
yang menelan dirimu habis dikunyah airmata
hanya entah yang kini gemetar di udara
mengiringi gerimis tipis yang lalu menjelma menjadi deras hujan rindu.
Salam Gelandangan
BY.PUTRA LANGIT
Pesan Dari Langit
Hamparan langit hitam memekat
Awanpun mendung kelabu
Dimana langitku yang dulu biru
Dimana bungabunga awan
selembut butiran salju
Tanah merah tak lagi beraroma
Harum dan mewangi
Kini bagaikan bara api
membakar telapak kaki
Gunung seakan lelah merenung
Menghembuskan debudebu
membumbung tinggi
Langit tak bergeming jua
Merinai engan hujanpun tiada
Hanya sesekali deburan ombak
Memecah terik matahari
Menyengat didada bumi
Mengurai pesan dari langit
Agar bumi hijau alam lestari
Terbebas dari ulah tangantangan
berkawat besi
Wahai pencemar langit dan bumi
Oleh : Joe Johan
Awanpun mendung kelabu
Dimana langitku yang dulu biru
Dimana bungabunga awan
selembut butiran salju
Tanah merah tak lagi beraroma
Harum dan mewangi
Kini bagaikan bara api
membakar telapak kaki
Gunung seakan lelah merenung
Menghembuskan debudebu
membumbung tinggi
Langit tak bergeming jua
Merinai engan hujanpun tiada
Hanya sesekali deburan ombak
Memecah terik matahari
Menyengat didada bumi
Mengurai pesan dari langit
Agar bumi hijau alam lestari
Terbebas dari ulah tangantangan
berkawat besi
Wahai pencemar langit dan bumi
Oleh : Joe Johan
Balada Kota Tua
Deru debu sesakkan rongga dada
Pedati jepang meraung dipelupuk mata
Bising memecah anak telinga
Sejuta wajah berlomba ditengah gejolak kota
Berpacu meraih harta dan tahta
Kota tua menjanjikan nikmat belaka
Lautan mimpi para raja dan punggawa
Kedamaian dilumat angkara
Baku hantam disini dan disana
Tak peduli lawan mati siasia
Aku tercenung dibawah langit senja
Tergiang puput serunai anak gembala
Diatas hamparan ramahnya desa
Kumerindukan celoteh camar dipagi buta
Berkicau bersahutan bersuara jenaka
Diperpohonan berdaun rindang lembahnya
Terbang bebas melayang dibiru angkasa
Oleh : Joe Johan
Pedati jepang meraung dipelupuk mata
Bising memecah anak telinga
Sejuta wajah berlomba ditengah gejolak kota
Berpacu meraih harta dan tahta
Kota tua menjanjikan nikmat belaka
Lautan mimpi para raja dan punggawa
Kedamaian dilumat angkara
Baku hantam disini dan disana
Tak peduli lawan mati siasia
Aku tercenung dibawah langit senja
Tergiang puput serunai anak gembala
Diatas hamparan ramahnya desa
Kumerindukan celoteh camar dipagi buta
Berkicau bersahutan bersuara jenaka
Diperpohonan berdaun rindang lembahnya
Terbang bebas melayang dibiru angkasa
Oleh : Joe Johan
Selebritis Maya
Berpose ala selebritis barat
Sedikit mengumbar aurat
Bibir bergincu tebal seperti darah berkarat
Biar dibilang cantik dan sexy sangat
Terkadang sedikit angkuh
Terkesan sombong adanya
Bila berada diberanda
Gemerlapnya bertaraf dunia
Gelak canda terbahak bergema
Pamer bak selebritis dialam maya
Wahai anak cucu sang adam
Kita diranah berbudaya timur
Dan bukan berlagak kebaratbaratan
Seperti yang telah diwariskan
Leluhur nenek moyang kita
Oleh : Joe Johan
Sedikit mengumbar aurat
Bibir bergincu tebal seperti darah berkarat
Biar dibilang cantik dan sexy sangat
Terkadang sedikit angkuh
Terkesan sombong adanya
Bila berada diberanda
Gemerlapnya bertaraf dunia
Gelak canda terbahak bergema
Pamer bak selebritis dialam maya
Wahai anak cucu sang adam
Kita diranah berbudaya timur
Dan bukan berlagak kebaratbaratan
Seperti yang telah diwariskan
Leluhur nenek moyang kita
Oleh : Joe Johan
Di mabuk kepayang
rasaku semanis gula
seperti mangga muda diinginkan kala ngidam
asamnya hilang di mulut kepuasan
bibirku senyum menggila
menyungging lancip cubit pipiku genit
indah melengkung selayak sabit
duhai sayang...
khayalku meliuk semangat
ingat kamu membuat jantungku tersengat
aliran darahku tak lagi tersendat
serasa anganku terbang melayang
bahagiaku di awang-awang
dan aku mabuk kepayang
tunggu sesaat saja
kala senja meranum jingga
kan kubisik selarik kata mesra
yang mengeringkan lebamnya luka
aku jatuh cinta....
By : Angel shopia
seperti mangga muda diinginkan kala ngidam
asamnya hilang di mulut kepuasan
bibirku senyum menggila
menyungging lancip cubit pipiku genit
indah melengkung selayak sabit
duhai sayang...
khayalku meliuk semangat
ingat kamu membuat jantungku tersengat
aliran darahku tak lagi tersendat
serasa anganku terbang melayang
bahagiaku di awang-awang
dan aku mabuk kepayang
tunggu sesaat saja
kala senja meranum jingga
kan kubisik selarik kata mesra
yang mengeringkan lebamnya luka
aku jatuh cinta....
By : Angel shopia
Untukmu Kasih
Kasih...
Harus seberapa dalam
kan ku kuburkan wajahmu digelapnya jiwaku?
Seberapa jauhkah binar matamu
harus ku hempaskan bersama debu hati yang gersang?
Kutafikkan
dan slalu kan kucoba menafikkan sgala rasa yang kian menumpuk,
dan menyampah yang slalu menggerogoti sendi sendi tulangku yang menjadikanku lumpuh,
lemah tak berdaya.
Walau tertatih tatih ku lakukan
tetap akan aku lakukan
Seumur hidupku aku akan mencoba mengingatmu,
Dalam sisa umurku aku akan belajar untuk melupakanmu.
Slamat tinggal cinta.
Harus seberapa dalam
kan ku kuburkan wajahmu digelapnya jiwaku?
Seberapa jauhkah binar matamu
harus ku hempaskan bersama debu hati yang gersang?
Kutafikkan
dan slalu kan kucoba menafikkan sgala rasa yang kian menumpuk,
dan menyampah yang slalu menggerogoti sendi sendi tulangku yang menjadikanku lumpuh,
lemah tak berdaya.
Walau tertatih tatih ku lakukan
tetap akan aku lakukan
Seumur hidupku aku akan mencoba mengingatmu,
Dalam sisa umurku aku akan belajar untuk melupakanmu.
Slamat tinggal cinta.
Salam PGC
By: Asa Mawar Jingga
Tanpamu aku tetap bersinar
Lihatlah aku tanpamu !!!
Meski sempat tekulai dalam pilu
aku tetap mampu bangkit untuk teruskan langkahku
Lihatlah aku tanpa lembut sapamu !!!
Walau sempat merintih dalam sepi,
aku masih bisa senandungkan irama lagu kenangan bersamamu
Lihatlah aku yang kau tinggalkan !!!
Bagaikan kemunang digulita malam
aku sempat terhempas,
ketika engkau datang sekejap membawa cahaya terang lalu menghilang
Namun aku adalah kemunang yang terang !!
Tetap gigih berjuang untuk kembali terbang, tinggalkan jelaga yang kau ciptakan
Aku tanpamu...
Adalah malam tanpa cahaya rembulan, namun senyumku tetap bersinar meski hanya berpendar lentera taman
By; Tiña Cuañtix
Meski sempat tekulai dalam pilu
aku tetap mampu bangkit untuk teruskan langkahku
Lihatlah aku tanpa lembut sapamu !!!
Walau sempat merintih dalam sepi,
aku masih bisa senandungkan irama lagu kenangan bersamamu
Lihatlah aku yang kau tinggalkan !!!
Bagaikan kemunang digulita malam
aku sempat terhempas,
ketika engkau datang sekejap membawa cahaya terang lalu menghilang
Namun aku adalah kemunang yang terang !!
Tetap gigih berjuang untuk kembali terbang, tinggalkan jelaga yang kau ciptakan
Aku tanpamu...
Adalah malam tanpa cahaya rembulan, namun senyumku tetap bersinar meski hanya berpendar lentera taman
By; Tiña Cuañtix
Minggu, 02 September 2012
Untuk Tomy Suharto
Pernah kami titip negri ini pada seorang bernama Soekarno
pernah kami sangat dicintai oleh seorang yang bernama Hatta
pernah negri ini di didik seorang guru bernama Ki Hajar Dewantara
pernah juga bangsa ini dibelai kasih sayang sang bunda Kartini
pernah negara ini dikecup syair manis
Wilibrordus S Rendra
hingga negri ini melahirkan seorang pangeran bernama Tomy Soeharto
Negri ini terbeli oleh manjanya sang durjana...
membayar mahal kebejatan dari pesta pora sang bajingan
negri ini menjelma menjadi tempat lendir..ranjang..dan juga antrian keperawanan yang berbaris rapi tuk dihabisi
pangeran terkekeh riang di apit selir selir tanpa kutang
sementara di luar istana anak anak kecil
fasih memukul perut mereka yang kerempeng
mereka bilang bapak kami pengangguran tak ada pekerjaan baru saja di PHK
beruntung negri ini punya seorang bocah nakal bernama Virgiawan Listanto
lewat celoteh fals setajam belati
dia berbisik sumbang pada garuda
Terbanglah wahai garuda singkirkan kutu kutu disayapmu
untuk Tomy Soeharto negri ini milik kami bukan istana mainanmu !!
By: Putra Langit
pernah kami sangat dicintai oleh seorang yang bernama Hatta
pernah negri ini di didik seorang guru bernama Ki Hajar Dewantara
pernah juga bangsa ini dibelai kasih sayang sang bunda Kartini
pernah negara ini dikecup syair manis
Wilibrordus S Rendra
hingga negri ini melahirkan seorang pangeran bernama Tomy Soeharto
Negri ini terbeli oleh manjanya sang durjana...
membayar mahal kebejatan dari pesta pora sang bajingan
negri ini menjelma menjadi tempat lendir..ranjang..dan juga antrian keperawanan yang berbaris rapi tuk dihabisi
pangeran terkekeh riang di apit selir selir tanpa kutang
sementara di luar istana anak anak kecil
fasih memukul perut mereka yang kerempeng
mereka bilang bapak kami pengangguran tak ada pekerjaan baru saja di PHK
beruntung negri ini punya seorang bocah nakal bernama Virgiawan Listanto
lewat celoteh fals setajam belati
dia berbisik sumbang pada garuda
Terbanglah wahai garuda singkirkan kutu kutu disayapmu
untuk Tomy Soeharto negri ini milik kami bukan istana mainanmu !!
By: Putra Langit
Telah terpatri janji
Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
By: Steevent Alie Agoesty
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
By: Steevent Alie Agoesty
Dan hatiku pun menangis By: Maria Frisda
Ketika itu kutitipkan sekeping cintaku,
berharap ia akan tumbuh subur
dan menjadikan duniaku indah dan damai
Tapi harap tak selalu nyata
semua berbeda sudah
hanya airmata yang berbuah
yang ada cuma belati yang tak henti menghujam di dada
pedih...
berapa lama lagi aku harus bersabar
hanya demi ketakutanku akan hidup,
padahal rasa ini telah pudar
cintaku bahkan tak lagi ku tau terselip dimana..
aku hanya melangkah tanpa rasa,
aku hanya tersenyum tanpa makna
dimana lagi kan kutemui sedikit saja cahya cinta
hanya dinding-dinding hati yang gelap yang tersisa
dan mimpi-mimpi semu
atas satu nama yg ku kenal dan kudamba,
buat yg tersayang cinta...
By: Maria Frisda
berharap ia akan tumbuh subur
dan menjadikan duniaku indah dan damai
Tapi harap tak selalu nyata
semua berbeda sudah
hanya airmata yang berbuah
yang ada cuma belati yang tak henti menghujam di dada
pedih...
berapa lama lagi aku harus bersabar
hanya demi ketakutanku akan hidup,
padahal rasa ini telah pudar
cintaku bahkan tak lagi ku tau terselip dimana..
aku hanya melangkah tanpa rasa,
aku hanya tersenyum tanpa makna
dimana lagi kan kutemui sedikit saja cahya cinta
hanya dinding-dinding hati yang gelap yang tersisa
dan mimpi-mimpi semu
atas satu nama yg ku kenal dan kudamba,
buat yg tersayang cinta...
By: Maria Frisda
Jumat, 31 Agustus 2012
Ketika Rindu Tak Tertahankan
Rembulan genit tersenyum melirikku sayang,
adakah dia mengintip isi hatiku,
ataukah rindu ku tergambar jelas di wajahku ?
duhai kekasihku sayang,
ku bayangkan saat2 kita berdua berkasih mesra,
wajahmu membayang di pelupuk mata,
senyumanmu, tatap mesramu,
tak mampu ku lupa
duhai kekasihku sayang,
asmara ini hangatkan jiwa
ku ingin habiskan waktu bersamamu,
berdua berkayuh kasih arungi samudra cinta,
duhai kekasihku sayang,
mendekatlah,
genggam tanganku
saat ini, ketika rinduku tak tertahankan,
ku ingin katakan betapa aku amat mencintaimu. . .
By: Maria Frisda
adakah dia mengintip isi hatiku,
ataukah rindu ku tergambar jelas di wajahku ?
duhai kekasihku sayang,
ku bayangkan saat2 kita berdua berkasih mesra,
wajahmu membayang di pelupuk mata,
senyumanmu, tatap mesramu,
tak mampu ku lupa
duhai kekasihku sayang,
asmara ini hangatkan jiwa
ku ingin habiskan waktu bersamamu,
berdua berkayuh kasih arungi samudra cinta,
duhai kekasihku sayang,
mendekatlah,
genggam tanganku
saat ini, ketika rinduku tak tertahankan,
ku ingin katakan betapa aku amat mencintaimu. . .
By: Maria Frisda
Rabu, 29 Agustus 2012
PERTEMUAN By: Herry Choirie
Kau ulur tanganmu dan lembut ku sambut
Jemari kita pun saling terpaut
Ingin rasanya,kau kan ku tenggelamkan dalam peluk
Namun tak mungkin...
Saling terdiam dan jantung berdegup
Menahan rasa yg berkecamuk
Binar tatap matamu,
adalah nostalgia yg ku hadirkan saat ini
Kelak..,kan ku buka kembali
Dalam lembar-lembar utuh kenangan
Akhirnya,..
meski berkali enggan kau lakukan
Tuk merenggangkan erat genggaman jemari
Namun harus segera kita lakukan
Bagai embun yg ikhlas meninggalkan daun-daun
Tatkala siang menjelang
Salam PGC
By: Herry Choirie
Jemari kita pun saling terpaut
Ingin rasanya,kau kan ku tenggelamkan dalam peluk
Namun tak mungkin...
Saling terdiam dan jantung berdegup
Menahan rasa yg berkecamuk
Binar tatap matamu,
adalah nostalgia yg ku hadirkan saat ini
Kelak..,kan ku buka kembali
Dalam lembar-lembar utuh kenangan
Akhirnya,..
meski berkali enggan kau lakukan
Tuk merenggangkan erat genggaman jemari
Namun harus segera kita lakukan
Bagai embun yg ikhlas meninggalkan daun-daun
Tatkala siang menjelang
Salam PGC
By: Herry Choirie
Terlalu Rindu
Kau hujani kemarauku dengan derai air matamu
basahi hati dan jiwaku
Kau bisikkan kata bagai peluru
menembus,merobe
k jantung kalbu
kau hidupkan rasaku yg telah lama beku
membuat aku menari dlm kegirangan
terhanyut pad arasa yang semu..
Ku terjebak oleh buai indahmu
kau meyakinkanku
membuat aku kehilangan nalarku
ku rasa terbang lupa pada logika
saat ku tersadar,kau telah jauh melangkah dgn angkuh
tinggalkan aku yg rapuh
dan terjatuh ..
Tuhan
ajaibkan aku untuk bisa bertemu,
karna aku terlalu rindu ...
basahi hati dan jiwaku
Kau bisikkan kata bagai peluru
menembus,merobe
kau hidupkan rasaku yg telah lama beku
membuat aku menari dlm kegirangan
terhanyut pad arasa yang semu..
Ku terjebak oleh buai indahmu
kau meyakinkanku
membuat aku kehilangan nalarku
ku rasa terbang lupa pada logika
saat ku tersadar,kau telah jauh melangkah dgn angkuh
tinggalkan aku yg rapuh
dan terjatuh ..
Tuhan
ajaibkan aku untuk bisa bertemu,
karna aku terlalu rindu ...
By: Herry Choirie
Selasa, 28 Agustus 2012
PEMULUNG AKSARA
Berjalan aku dilorong lorong beranda
Menelusuri setiap ruang status kawan
Jeli mataku menyapu sudut komentar
Berharap menemu aksara, tercecer berserakan
Pagi berlalu
Siang menjelang
Hingga senja datang
Dan malam bertandang
Aku masih tetap bertualang
Memulung aksara diantara kesibukan
Ketika ada kesempatan ...
Kubuka pikiran berisi pulungan
Kutuangkan dalam bentuk coretan
Kurangkai aksara menjadi kata
Untuk mewakilkan rasa yang ada
Tak pernah terpikir apa itu syair
Tak pernah mengerti apa itu puisi
Apa itu diksi
Apa itu fiksi
Apa itu makna pun arti
Yang kutahu mencurahkan isi hati
Lewat serpihan aksara yang kupunguti
Tak harapkan acungan ibu jari
Tak mintakan puja puji tulus hati
Karena aku sadar siapa diri ini
Tuan dan Puan boleh mencibir
Sebab aku memang bukan penyair
Kupersilahkan jika ingin menghina
Sebab aku bukanlah pujangga;
yang selalu pandai merangkai kata
menjadi indah nan penuh makna
Aku;
Hanyalah si PEMULUNG AKSARA
By; Tiña Cuañtix (23;08;2012)
Menelusuri setiap ruang status kawan
Jeli mataku menyapu sudut komentar
Berharap menemu aksara, tercecer berserakan
Pagi berlalu
Siang menjelang
Hingga senja datang
Dan malam bertandang
Aku masih tetap bertualang
Memulung aksara diantara kesibukan
Ketika ada kesempatan ...
Kubuka pikiran berisi pulungan
Kutuangkan dalam bentuk coretan
Kurangkai aksara menjadi kata
Untuk mewakilkan rasa yang ada
Tak pernah terpikir apa itu syair
Tak pernah mengerti apa itu puisi
Apa itu diksi
Apa itu fiksi
Apa itu makna pun arti
Yang kutahu mencurahkan isi hati
Lewat serpihan aksara yang kupunguti
Tak harapkan acungan ibu jari
Tak mintakan puja puji tulus hati
Karena aku sadar siapa diri ini
Tuan dan Puan boleh mencibir
Sebab aku memang bukan penyair
Kupersilahkan jika ingin menghina
Sebab aku bukanlah pujangga;
yang selalu pandai merangkai kata
menjadi indah nan penuh makna
Aku;
Hanyalah si PEMULUNG AKSARA
By; Tiña Cuañtix (23;08;2012)
Senin, 27 Agustus 2012
Rengkuh aku dalam damai-Mu
kembali air mata ini menetes karenamu
ketika bengis iblis amarah menguasaimu
dengan sadis kau tusuk aku dengan ucapanmu
kata manis senyum rayu hanyalah angin lalu
kemana perginya peri kecil yang dulu satukan cinta kita
hingga hanya kepak sayap sayap durjana menguasai jiwa
dan cengkeram kuku kuku tajamnya torehkan luka
diantara dua hati yang dahulu begitu penuh puja puji cinta
duhai jiwa dalam kuasa nafsu angkara murka
sadarkanlah dirimu jika kita adalah manusia biasa
yang punya hati pun perasaan yang tiada berbeda
mudah terluka hati oleh tajamnya lisan dalam berkata
duhai sang penguasa qalbu
kembali rengkuh kami dalam dekap hangat damaiMu
sesungguhnya hati kami merindukan untuk menyatu
bergandeng tangan menggapai asa bersama restuMu
Wahai Tuhanku...
By: Tina Cuantik
ketika bengis iblis amarah menguasaimu
dengan sadis kau tusuk aku dengan ucapanmu
kata manis senyum rayu hanyalah angin lalu
kemana perginya peri kecil yang dulu satukan cinta kita
hingga hanya kepak sayap sayap durjana menguasai jiwa
dan cengkeram kuku kuku tajamnya torehkan luka
diantara dua hati yang dahulu begitu penuh puja puji cinta
duhai jiwa dalam kuasa nafsu angkara murka
sadarkanlah dirimu jika kita adalah manusia biasa
yang punya hati pun perasaan yang tiada berbeda
mudah terluka hati oleh tajamnya lisan dalam berkata
duhai sang penguasa qalbu
kembali rengkuh kami dalam dekap hangat damaiMu
sesungguhnya hati kami merindukan untuk menyatu
bergandeng tangan menggapai asa bersama restuMu
Wahai Tuhanku...
By: Tina Cuantik
Rindu dalam nestapa
termenung aku diantara kisi kisi malam
kusibak tirai langit yang menatapku dalam kelam
berharap bayangmu melintas dikegelapan
hantarkan seulas senyum yang pada angin kau titipkan
tak kuasa hati menolak ketika dewi cinta hadir menyapa
gelisah terpa angin pada pepucuk cemara menguasai jiwa
meski kutahu pungguk ridukan bulan untukku gapai hatinya
yang telah tertambat pada jiwa raga kekasihnya
tersentak aku dari buai lamunan
tersadar diriku telah lakukan kesalahan
ketika sempat menyimpan rindu padamu dalam diam
dan membangun sepotong asa dalam istana khayalan
namun kini jelas... aku tak ingin merajutnya lagi
karena nyata bukanlah aku yang ingin kau miliki
By: Tiña Cuañtix
kusibak tirai langit yang menatapku dalam kelam
berharap bayangmu melintas dikegelapan
hantarkan seulas senyum yang pada angin kau titipkan
tak kuasa hati menolak ketika dewi cinta hadir menyapa
gelisah terpa angin pada pepucuk cemara menguasai jiwa
meski kutahu pungguk ridukan bulan untukku gapai hatinya
yang telah tertambat pada jiwa raga kekasihnya
tersentak aku dari buai lamunan
tersadar diriku telah lakukan kesalahan
ketika sempat menyimpan rindu padamu dalam diam
dan membangun sepotong asa dalam istana khayalan
namun kini jelas... aku tak ingin merajutnya lagi
karena nyata bukanlah aku yang ingin kau miliki
By: Tiña Cuañtix
Kamis, 16 Agustus 2012
Sudahkah kami Merdeka
Sudah pantaskah kita merdeka.?
sementara masih banyak rakyat kelaparan
masih banyak pengangguran..
dan harga kian melangit
Sudah layakkah kita merdeka
sementara para koruptor kian meraja rela
ketidak adilan semakin berkeliaran
tanpa peduli nasib rakyat
Dan sudahkah kita merdeka.?
dari rasa tertindas dari keserakan bangsa ini
dan korupsi kelas kakap
wahai bangsa dengarkan kami 1 menit saja
tolehlah kami sekejab saja
kami ingin kepedulianmu
tak hanya harapan dalam khayalan
buaian di mimpi semu
Sehingga KEMERDEKAAN Bukan hanya
kata-kata MERDEKA omong kosong saja..
Gerbong Gelandangan 16.08.2012
By: Kanvas Surga
sementara masih banyak rakyat kelaparan
masih banyak pengangguran..
dan harga kian melangit
Sudah layakkah kita merdeka
sementara para koruptor kian meraja rela
ketidak adilan semakin berkeliaran
tanpa peduli nasib rakyat
Dan sudahkah kita merdeka.?
dari rasa tertindas dari keserakan bangsa ini
dan korupsi kelas kakap
wahai bangsa dengarkan kami 1 menit saja
tolehlah kami sekejab saja
kami ingin kepedulianmu
tak hanya harapan dalam khayalan
buaian di mimpi semu
Sehingga KEMERDEKAAN Bukan hanya
kata-kata MERDEKA omong kosong saja..
Gerbong Gelandangan 16.08.2012
By: Kanvas Surga
Selasa, 14 Agustus 2012
Gelandangan Dalam Kenangan
Sendiri, Berjalan gontai diantara lorong kumuh kegelapan
Raga kurus tertatih sarang luka dari cinta terperih
Perut lapar slalu terbiar ditelan dingin malam yang menyulut gemetar Terus berjalan dengan mata sayu
dalam nyawa yang kian layu
Langkah terhenti menghampiri seonggok sampah tuk mengais roti basi
Duduk menepi di emperan toko menikmati secuil rejeki
Bibir bergetar melumat sesuap pemberian Sang Maha Nikmat
Di sela airmata yang terus bergulir sebelum kisah hidupnya berakhir..
Gelandangan terkulai di atas bangku tua berdebu
Memandangi sayatan luka di lengan tangannya yang membiru
Misteri cinta telah mengalirkan darahnya hingga membeku
Diambang tarikan nafas terakhir hati kecilnya berseru :
" Duhai Tuhanku... Ampunilah hambamu...
Aku mencintainya hingga detik terakhir hembusan nafasku..."
By: Iva Yu Li
Raga kurus tertatih sarang luka dari cinta terperih
Perut lapar slalu terbiar ditelan dingin malam yang menyulut gemetar Terus berjalan dengan mata sayu
dalam nyawa yang kian layu
Langkah terhenti menghampiri seonggok sampah tuk mengais roti basi
Duduk menepi di emperan toko menikmati secuil rejeki
Bibir bergetar melumat sesuap pemberian Sang Maha Nikmat
Di sela airmata yang terus bergulir sebelum kisah hidupnya berakhir..
Gelandangan terkulai di atas bangku tua berdebu
Memandangi sayatan luka di lengan tangannya yang membiru
Misteri cinta telah mengalirkan darahnya hingga membeku
Diambang tarikan nafas terakhir hati kecilnya berseru :
" Duhai Tuhanku... Ampunilah hambamu...
Aku mencintainya hingga detik terakhir hembusan nafasku..."
By: Iva Yu Li
Senin, 13 Agustus 2012
Kuyup hati dalam Rinai Air Mata
Aku yang terlena begitu menikmati hari
Hari hari yang indah bersamamu
Dalam canda tangis tawa dan duka ..
Timbul tenggelam di atas rapuhnya rasa
Sendiri terhempas sunyi bersulam nista
Hingga senja tak kurasakan hangatnya
Karna kau pergi begitu saja
Dengan sejuta tanya yang tak terjawab kata ..
Disaat cinta mulai tumbuh subur
Justru air mata yang ku dapat, tetes yang tiada tertahan
lesu, gundah, lara, seakan tiada berarti lagi
Kuyub hati dalam rinai airmata tanpa daya ..
Aku tak akan pernah menyerah
Sedahsyat apapun bongkahan lelah
Aku tetap disini menanti kedatanganmu
Beharap kau kembali disaat waktu yang tepat
Disaat engkau terbebas dari belenggu hidup yang mendera ...
- Ucik Lovely -
Hari hari yang indah bersamamu
Dalam canda tangis tawa dan duka ..
Timbul tenggelam di atas rapuhnya rasa
Sendiri terhempas sunyi bersulam nista
Hingga senja tak kurasakan hangatnya
Karna kau pergi begitu saja
Dengan sejuta tanya yang tak terjawab kata ..
Disaat cinta mulai tumbuh subur
Justru air mata yang ku dapat, tetes yang tiada tertahan
lesu, gundah, lara, seakan tiada berarti lagi
Kuyub hati dalam rinai airmata tanpa daya ..
Aku tak akan pernah menyerah
Sedahsyat apapun bongkahan lelah
Aku tetap disini menanti kedatanganmu
Beharap kau kembali disaat waktu yang tepat
Disaat engkau terbebas dari belenggu hidup yang mendera ...
- Ucik Lovely -
SEPARUH DIRIMU
Untuk apa lagi dirimu mencaricari jejakku
Menelusuri bayanganku disetiap celah
Sedangkan namaku tlah terkikis direlung hatimu
Gegup hati tak hebat lagi gemuruh hebatnya
Renjana asmara meredup seakan padam
Alunan detak jantung tak seirama
Nadanada tembang cinta tak seindah dulu kala
Sebelum airmata mengering berganti darah
Cukup sudah sampai disini
Meski sembab kerlingan mata
Sebak serasa memecah rongga dada
Relakan kenyataan ini walaupun pahit ditelan
Seperti air tuba meregang denyut nadi
Biarlah serpihan kenangan jadi butiran debu
Suratan tangan menuliskan terbaik ntuk dirimu jua diriku
Adinda maafkanlah segalanya
Sebab diriku pernah menjadi separuh dirimu
Oleh : Joe Johan
Menelusuri bayanganku disetiap celah
Sedangkan namaku tlah terkikis direlung hatimu
Gegup hati tak hebat lagi gemuruh hebatnya
Renjana asmara meredup seakan padam
Alunan detak jantung tak seirama
Nadanada tembang cinta tak seindah dulu kala
Sebelum airmata mengering berganti darah
Cukup sudah sampai disini
Meski sembab kerlingan mata
Sebak serasa memecah rongga dada
Relakan kenyataan ini walaupun pahit ditelan
Seperti air tuba meregang denyut nadi
Biarlah serpihan kenangan jadi butiran debu
Suratan tangan menuliskan terbaik ntuk dirimu jua diriku
Adinda maafkanlah segalanya
Sebab diriku pernah menjadi separuh dirimu
Oleh : Joe Johan
Lukisan Senja
Senja merapat dibahu malam
Jingga nan bertuah terbenam Bersama temaram
Digulung patahan awan hitam
Bulan sabit menguntum elok
dikaki langit
Namun tak kudapati seulas senyummu
Nan sentiasa kau titip diantara bias sinarnya
Apakah kau jemu...
Berdecak kagum pada sang bintang
Hingga kini senyummu engan tergerai
Haruskah senja...
Nan pernah kita lukis tanpa bingkai
Nan terangkai tercabik bercerai
Oleh : Joe Johan
Jingga nan bertuah terbenam Bersama temaram
Digulung patahan awan hitam
Bulan sabit menguntum elok
dikaki langit
Namun tak kudapati seulas senyummu
Nan sentiasa kau titip diantara bias sinarnya
Apakah kau jemu...
Berdecak kagum pada sang bintang
Hingga kini senyummu engan tergerai
Haruskah senja...
Nan pernah kita lukis tanpa bingkai
Nan terangkai tercabik bercerai
Oleh : Joe Johan
sahabat Jiwa
Terhenyak tubuhku
Pecah berderai jua tangis disudut netraku
Membaca lirih sajakmu
Baitbaitnya mantra dan racitan dari tuan berjas putih
Ramuan itu harus kau teguk disepanjang erangan
Nyeri menjalar seluruh sendi
Untukmu sahabat jiwa...
Walau samar gerangan wujudmu
Namun tali silaturahim Mengikat erat jiwa kita
Pada salam dan sapaku siang ini
Kusematkan doa dimerahnya hatimu
Pada Tuhan kumeminta
Lekaslah pulih sahabat
Kembali meraih mimpi-mimpi
Kujamu hadirmu ditepian beranda ini
Tempat kita menoreh jemari dan berpuisi
Menuang imaji dalam lesung aksara segala rasa
Oleh : Joe Johan
Pecah berderai jua tangis disudut netraku
Membaca lirih sajakmu
Baitbaitnya mantra dan racitan dari tuan berjas putih
Ramuan itu harus kau teguk disepanjang erangan
Nyeri menjalar seluruh sendi
Untukmu sahabat jiwa...
Walau samar gerangan wujudmu
Namun tali silaturahim Mengikat erat jiwa kita
Pada salam dan sapaku siang ini
Kusematkan doa dimerahnya hatimu
Pada Tuhan kumeminta
Lekaslah pulih sahabat
Kembali meraih mimpi-mimpi
Kujamu hadirmu ditepian beranda ini
Tempat kita menoreh jemari dan berpuisi
Menuang imaji dalam lesung aksara segala rasa
Oleh : Joe Johan
HILANG
Keujung dunia mana kuharus mencarimu?
Jika jejakmupun kini telah terhapuskan oleh hujan
Dengan membawa separuh jiwaku
kau tinggalkan aku dalam rindu tiada berujung
Dibumi mana kini kau perpijak?
Jika kelebat bayangmupun seperti ditelan pekat malam
kini enggan melintas walau hanya sekejap didepan mata
Kau biarkan aku dalam lara karena jelaga cinta yang kau cipta
Sayangku...
Dinegeri antahbrantah manapun kini kau berada...
Jika dulu hati kita pernah menyatu, maka kini dengarlah suara
hatiku lewat degup jantungmu
Bahwa denting senandung shimpony yang indah dulu,
telah berubah langgam duka sejak kepergianmu
Namun begitu sungguh....
Aku masih setia menunggumu kembali
selaksa pasir setia menunggui pantai, meski ombak menyeretnya ketengah samudra
begitupun aku tetap menantimu, meski dalam ombang-ambing gelombang warta tentangmu
Tersemat do'a-ku setiap waktu dalam pujapuji padaNya..
Semoga kebahagiaan pertemuan Adam Hawa akhiri cerita cinta pun kehidupan kita.
By;Tiña Cuañtix
Jika jejakmupun kini telah terhapuskan oleh hujan
Dengan membawa separuh jiwaku
kau tinggalkan aku dalam rindu tiada berujung
Dibumi mana kini kau perpijak?
Jika kelebat bayangmupun seperti ditelan pekat malam
kini enggan melintas walau hanya sekejap didepan mata
Kau biarkan aku dalam lara karena jelaga cinta yang kau cipta
Sayangku...
Dinegeri antahbrantah manapun kini kau berada...
Jika dulu hati kita pernah menyatu, maka kini dengarlah suara
hatiku lewat degup jantungmu
Bahwa denting senandung shimpony yang indah dulu,
telah berubah langgam duka sejak kepergianmu
Namun begitu sungguh....
Aku masih setia menunggumu kembali
selaksa pasir setia menunggui pantai, meski ombak menyeretnya ketengah samudra
begitupun aku tetap menantimu, meski dalam ombang-ambing gelombang warta tentangmu
Tersemat do'a-ku setiap waktu dalam pujapuji padaNya..
Semoga kebahagiaan pertemuan Adam Hawa akhiri cerita cinta pun kehidupan kita.
By;Tiña Cuañtix
Semayam Abadi Kenangan
Berdiri diantara kisikisi masalalu
kusingkap tirai kenangan
pada jendela hatiku
engkau masih terdiam disana
disudut ruang benakku
Tak pernah tahu...
tentang apa yang kau pikirkan
dan apa artiku dalam hatimu
namun jika dengan diam
kau rasakan kedamaian
Selamanya diamlah....
Aku yakin...
Jika rasamu dan rasaku adalah satu
maka kaupun tiada mungkin
dapat lupakan semua kenangan itu
Biarlah aku disini...
Berlayar dilautan angan tentangmu
ikuti gelombang kenangan yang tenang
silih berganti selaksa desiran ombak
menuju pantai keabadian ....
Dimana tentang....
Aku pun Kau bersemayam
By: Tiña Cuañtix
kusingkap tirai kenangan
pada jendela hatiku
engkau masih terdiam disana
disudut ruang benakku
Tak pernah tahu...
tentang apa yang kau pikirkan
dan apa artiku dalam hatimu
namun jika dengan diam
kau rasakan kedamaian
Selamanya diamlah....
Aku yakin...
Jika rasamu dan rasaku adalah satu
maka kaupun tiada mungkin
dapat lupakan semua kenangan itu
Biarlah aku disini...
Berlayar dilautan angan tentangmu
ikuti gelombang kenangan yang tenang
silih berganti selaksa desiran ombak
menuju pantai keabadian ....
Dimana tentang....
Aku pun Kau bersemayam
By: Tiña Cuañtix
Kata Terakhirku Untukmu
Berhentilah sejenak...
Walau aku tertatih, kan kutuntun ragamu...
Meski tanganku tak mampu menggapai,
namun rasaku kan membelai lembut...
Bila mataku tak sanggup tuk menatap
hatiku kan tetap mengingat rautmu...
Saat mulutku tak dapat berucap
senyumku kan menyampaikan kasih...
Jika aku tak lagi mendengar
kan kuingat suaramu dalam jiwa...
Dan ketika nafasku terhenti
masihkah kau mencintaiku???
Salam Senja PGC
By: Aenal Istikharoh JiwaKegelapan'f
aniaZakiyah
Walau aku tertatih, kan kutuntun ragamu...
Meski tanganku tak mampu menggapai,
namun rasaku kan membelai lembut...
Bila mataku tak sanggup tuk menatap
hatiku kan tetap mengingat rautmu...
Saat mulutku tak dapat berucap
senyumku kan menyampaikan kasih...
Jika aku tak lagi mendengar
kan kuingat suaramu dalam jiwa...
Dan ketika nafasku terhenti
masihkah kau mencintaiku???
Salam Senja PGC
By: Aenal Istikharoh JiwaKegelapan'f
Enyah Kau Rindu
Enyah kau rindu !!
Kau selalu menghalangi laju waktu
memotong jarak semu menerobos kabur sgala laku
membodohi sgala polah mengkebiri sgala tingkah
kau titip hembus sebuah nama pada kaki kaki angin
yang tega menendang paru paruku yang sekarat...
Enyah kau rindu..!!
kau hanya tabir gelap yang dulu pernah hinggap mengapa kini kau kembali terungkap..?!
Haruskah aku berlari dan berlari sampai tiada tempat tuk
berhenti hingga jejakmu tersamar
bersama kecewamu yang rajin menyambar
enyah kau rindu !!
Kau hanya rasa yang Menempatkan aku pada benturan benturan tanpa etika
memperkosa keperawanan logika
membuat rahim rahim problema melahirkan sebuah jiwa dalam bentuk dilema
Enyah kau rindu..!!
aku tidak membenci aku hanya memilih untuk tidak menangis
aku bukan tidak menyayangi aku hanya memilih untuk tidak tersayat lagi
aku tidak marah aku hanya memilih untuk tersenyum dalam kosong
lalu diam dan mencoba tidak menjadi sampah pada sebuah kisah
By.Putra Langit
Kau selalu menghalangi laju waktu
memotong jarak semu menerobos kabur sgala laku
membodohi sgala polah mengkebiri sgala tingkah
kau titip hembus sebuah nama pada kaki kaki angin
yang tega menendang paru paruku yang sekarat...
Enyah kau rindu..!!
kau hanya tabir gelap yang dulu pernah hinggap mengapa kini kau kembali terungkap..?!
Haruskah aku berlari dan berlari sampai tiada tempat tuk
berhenti hingga jejakmu tersamar
bersama kecewamu yang rajin menyambar
enyah kau rindu !!
Kau hanya rasa yang Menempatkan aku pada benturan benturan tanpa etika
memperkosa keperawanan logika
membuat rahim rahim problema melahirkan sebuah jiwa dalam bentuk dilema
Enyah kau rindu..!!
aku tidak membenci aku hanya memilih untuk tidak menangis
aku bukan tidak menyayangi aku hanya memilih untuk tidak tersayat lagi
aku tidak marah aku hanya memilih untuk tersenyum dalam kosong
lalu diam dan mencoba tidak menjadi sampah pada sebuah kisah
By.Putra Langit
Puisi Sederhana
Aku adalah puisi sederhana ditulis oleh penciptaku
dari jiwanya yang juga sederhana
aku hanya susunan omong kosong
saat imajinasi penciptaku menikah dengan bengong
aku adalah puisi sederhana
yang dirangkai dengan kata kata yang mudah dicerna
aku benci puisi puisi palsu
yang sulit di mengerti biar keliatannya punya harga diri
dengan bahasa berbelit belit menipu otak bodoh pembaca yang terlilit
bermajas tinggi dan berdiksi Ab-Ab memanjakan telinga membuai mengharapkan puja
aku adalah puisi pendosa aku iri dengan sajak sajak puisi sorga
sedang aku hanya punya bait bait neraka
yang akan segera terbakar dan terlupa
andai aku adalah mereka para puisi indah yang dibumbui dengan tema cinta
mungkin aku akan jadi surat cinta seperti syair syair mereka
hingga banyak gadis gadis bodoh
yang akan terkapar seperti ikan teri yang menggelepar
untukmu penciptaku dan penulisku
sekejap saja tolong jadikan aku puisi puisi bagus
yang benar benar pantas untuk DI BUKUKAN..!
By.Putra langit
dari jiwanya yang juga sederhana
aku hanya susunan omong kosong
saat imajinasi penciptaku menikah dengan bengong
aku adalah puisi sederhana
yang dirangkai dengan kata kata yang mudah dicerna
aku benci puisi puisi palsu
yang sulit di mengerti biar keliatannya punya harga diri
dengan bahasa berbelit belit menipu otak bodoh pembaca yang terlilit
bermajas tinggi dan berdiksi Ab-Ab memanjakan telinga membuai mengharapkan puja
aku adalah puisi pendosa aku iri dengan sajak sajak puisi sorga
sedang aku hanya punya bait bait neraka
yang akan segera terbakar dan terlupa
andai aku adalah mereka para puisi indah yang dibumbui dengan tema cinta
mungkin aku akan jadi surat cinta seperti syair syair mereka
hingga banyak gadis gadis bodoh
yang akan terkapar seperti ikan teri yang menggelepar
untukmu penciptaku dan penulisku
sekejap saja tolong jadikan aku puisi puisi bagus
yang benar benar pantas untuk DI BUKUKAN..!
By.Putra langit
Peluk aku Ya Allah
Ya Allah,
Hamba merasakan lelah
Terutama dalam menata hati
Aku berharap Engkau selalu dan selalu melindungiku dan membimbingku,ag
ar hati ini selalu dekat dengan-MU
Ya Allah,
Engkau maha mengetahui sikapku
Kadang aku menjelma sebagai malaikat
Dan kadang sikapku seperti setan selalu ingkar padamu,mengikut i hawa nafsu dunia ku
Hamba berada dalam kegelapan yang nyata
Hamba butuh cahaya Mu Ya Allah
Jangan biarkan hamba seperti ini
Yang terus mengikuti ke egoisan hati
Ya Allah jangan diamkan hamba
Beri hamba petunjuk Mu
Jangan biarkan air mataku mengalir hanya karena mengharap sesuatu yang aku inginkan tak tercapai
Hamba merasakan lelah
Terutama dalam menata hati
Aku berharap Engkau selalu dan selalu melindungiku dan membimbingku,ag
Ya Allah,
Engkau maha mengetahui sikapku
Kadang aku menjelma sebagai malaikat
Dan kadang sikapku seperti setan selalu ingkar padamu,mengikut
Hamba berada dalam kegelapan yang nyata
Hamba butuh cahaya Mu Ya Allah
Jangan biarkan hamba seperti ini
Yang terus mengikuti ke egoisan hati
Ya Allah jangan diamkan hamba
Beri hamba petunjuk Mu
Jangan biarkan air mataku mengalir hanya karena mengharap sesuatu yang aku inginkan tak tercapai
Hamba kehilangan sesuatu
Namun sejatinya hamba telah menemukan cinta Mu yang melebihi segalanya ...
Ya Allah,
Peluk hamba dengan kasih dan cinta Mu
Istiqomahkan hamba dalam kebaikan
Ijinkan hamba untuk menjadi pribadi diri yang baik
Amin ...
Namun sejatinya hamba telah menemukan cinta Mu yang melebihi segalanya ...
Ya Allah,
Peluk hamba dengan kasih dan cinta Mu
Istiqomahkan hamba dalam kebaikan
Ijinkan hamba untuk menjadi pribadi diri yang baik
Amin ...
By: Ucik Lovely
Selasa, 24 Juli 2012
SURAT KEPADA HACKER
Untukmu Tuan haecker
puisi kami berteriak..!!
kami putra putri gelandangan anak asuh matahari anak
kandung purnama bumi
kami tertawai tingkah badutmu yang
konyol dalam kesepian..
Untukmu Tuan Hacker..
Kami putra putri gelandangan tak harapkan belas kasihmu dalam berkarya
Hanya minta sedikit kasihmu untuk tidak
mengusik kami dalam kami memunguti aksara merangkai kata
Untukmu Tuan Hacker...
Kami tak inginkan tuan mengusik ketenangan dan merebut
singasana kami
Kami hanyalah Gelandangan yang memungut
aksara di antara tumpukan masalah
Kami tak ingin di antara kita timbul petaka yg buat kita sama murka
Untukmu Tuan Hacker..
Biarkan kami berekpresi dalam puisi
Menuang segala rasa dalam goresan pena
Jangan paksa kami untuk menulis dilipatan kerut keningmu tuan
Kerana kami bukanlah Gelandangan nan brutal Disisni kami berpijak menyerukan kata cinta damai
Sekali lagi untukmu TUAN HAECKER
Cepatlah bertobat sebelum ajal menjemput
karena jiwamu tak akan bisa tenang
di genangi dosa dan khilaf
DAMAILAH DENGAN KAMI DAN KAMI PUN AKAN SEGAN PADA TUAN
Salam Damai Tuan Hacker
By: Penyair Gelandangan Clubs PGC
puisi kami berteriak..!!
kami putra putri gelandangan anak asuh matahari anak
kandung purnama bumi
kami tertawai tingkah badutmu yang
konyol dalam kesepian..
Untukmu Tuan Hacker..
Kami putra putri gelandangan tak harapkan belas kasihmu dalam berkarya
Hanya minta sedikit kasihmu untuk tidak
mengusik kami dalam kami memunguti aksara merangkai kata
Untukmu Tuan Hacker...
Kami tak inginkan tuan mengusik ketenangan dan merebut
singasana kami
Kami hanyalah Gelandangan yang memungut
aksara di antara tumpukan masalah
Kami tak ingin di antara kita timbul petaka yg buat kita sama murka
Untukmu Tuan Hacker..
Biarkan kami berekpresi dalam puisi
Menuang segala rasa dalam goresan pena
Jangan paksa kami untuk menulis dilipatan kerut keningmu tuan
Kerana kami bukanlah Gelandangan nan brutal Disisni kami berpijak menyerukan kata cinta damai
Sekali lagi untukmu TUAN HAECKER
Cepatlah bertobat sebelum ajal menjemput
karena jiwamu tak akan bisa tenang
di genangi dosa dan khilaf
DAMAILAH DENGAN KAMI DAN KAMI PUN AKAN SEGAN PADA TUAN
Salam Damai Tuan Hacker
By: Penyair Gelandangan Clubs PGC
Cintaku Sederhana Padamu
Dalam aku mencintaimu..
Aku tak ingin menjadi mawar
Indah merekah jadi pujaan
Namun hujam durinya menyakitimu
Aku juga tak ingin seperti melati
Harum semerbak nan mewangi
Namun layu dalam sehari
Aku mencintaimu dengan sedarhana
Seperti cinta sang bayu pada ilalang
Tak mampu berikan keindahan
Namun abadi dalam kedamaian
Cintaku tak seindah pelangi
Yang hanya sekilas lalu pergi
Dan tak tau kapan akan kembali
Padamu Cinta..
Lihatlah bintang diatas sana
Tetap berpijar walau sendirian
Begitulah cintaku padamu,
tak pernah padam
Walau terhalang sinar rembulan
Salam PGC Lovers
By: By; Tiña Cuañtix
Aku tak ingin menjadi mawar
Indah merekah jadi pujaan
Namun hujam durinya menyakitimu
Aku juga tak ingin seperti melati
Harum semerbak nan mewangi
Namun layu dalam sehari
Aku mencintaimu dengan sedarhana
Seperti cinta sang bayu pada ilalang
Tak mampu berikan keindahan
Namun abadi dalam kedamaian
Cintaku tak seindah pelangi
Yang hanya sekilas lalu pergi
Dan tak tau kapan akan kembali
Padamu Cinta..
Lihatlah bintang diatas sana
Tetap berpijar walau sendirian
Begitulah cintaku padamu,
tak pernah padam
Walau terhalang sinar rembulan
Salam PGC Lovers
By: By; Tiña Cuañtix
Retak Seribu
Disebalik halus tiraimu tak terbaca netraku
Dikau masih bermain dengan duniamu
Walau dirimu tak menuang noda
Tahukah kau wahai
Kugumam tangis didada
Bukan kerana duka
Dukaku retak seribu mahligai nan terbina
Serpihannya melukai terdalam jiwa
Mati suri seluruh rasa
Maafkan aku sayang
Tak sudi melihatmu mendaur ulang cerita yang sudah
Katakataku tlah membuih di ujung lidah
Dikau tak kunjung mengerti
Apakah kuharus beranjak dari hidupmu
Baru engkau sadari dan insafi
Pantangan jua laranganku
Tersebab aku disini memagar hati
Oleh : Joe Johan
Dikau masih bermain dengan duniamu
Walau dirimu tak menuang noda
Tahukah kau wahai
Kugumam tangis didada
Bukan kerana duka
Dukaku retak seribu mahligai nan terbina
Serpihannya melukai terdalam jiwa
Mati suri seluruh rasa
Maafkan aku sayang
Tak sudi melihatmu mendaur ulang cerita yang sudah
Katakataku tlah membuih di ujung lidah
Dikau tak kunjung mengerti
Apakah kuharus beranjak dari hidupmu
Baru engkau sadari dan insafi
Pantangan jua laranganku
Tersebab aku disini memagar hati
Oleh : Joe Johan
Kanvas Usang By: Iva Yu Li
Selembar kanvas usang di laci paling dalam
Ku raih kembali setelah pergimu di masa silam
Ada wajahmu terlukis disitu bersama keindahan
Mengingatkanku pada rindu yang tak lagi berbentuk
Seperti bulan yang hanya tinggal separuh
Pergimu menelantarkan aku dalam riuhnya waktu
Menyisakan selembar kekosongan jiwa yang makin lusuh
Kau tinggalkan aku dalam gaduh, kisruh, menggersangkan segalaku yang dulu teduh
Hingga aku rapuh terjajah oleh tajamnya angkuh
Sayangku,
Di pintu hatimu aku tak akan lelah mengetuk
Salam Pgc Lovers
By: Iva Yu Li
Ku raih kembali setelah pergimu di masa silam
Ada wajahmu terlukis disitu bersama keindahan
Mengingatkanku pada rindu yang tak lagi berbentuk
Seperti bulan yang hanya tinggal separuh
Pergimu menelantarkan aku dalam riuhnya waktu
Menyisakan selembar kekosongan jiwa yang makin lusuh
Kau tinggalkan aku dalam gaduh, kisruh, menggersangkan segalaku yang dulu teduh
Hingga aku rapuh terjajah oleh tajamnya angkuh
Sayangku,
Di pintu hatimu aku tak akan lelah mengetuk
Salam Pgc Lovers
By: Iva Yu Li
Senin, 23 Juli 2012
Purnama Gerhana
Masih tersisa hangat sinarmu
Melekat disekujur tubuh
Harum laksana kembang tujuh rupa
Menyentuh tanah
Rupamu tergerai di lipatan awan
Beradu manis didagu langit
Disepanjang malam
Takkan kukatup kedua mata
Takkan terabai begitu saja
Kudekap rancak pesonamu
Hingga fajar kembali berpijar
Tentang kau dan aku
walau kini purnama gerhana
By: Joe Johan
Melekat disekujur tubuh
Harum laksana kembang tujuh rupa
Menyentuh tanah
Rupamu tergerai di lipatan awan
Beradu manis didagu langit
Disepanjang malam
Takkan kukatup kedua mata
Takkan terabai begitu saja
Kudekap rancak pesonamu
Hingga fajar kembali berpijar
Tentang kau dan aku
walau kini purnama gerhana
By: Joe Johan
Memperhatikan mu dalam Sepi
Rasa yang kamu punya
Tak seperti yang aku miliki ..
Rindu yang memburu
Kini membiru di ujung hati
Kasih yang berperi kini menyepi ..
Dua hati yang patah
Namun tak juga terganti dengan yang lain
Sedih hati ini melihat diri yang kini seakan mati
Tak punya daya, tak punya rasa, bahkan hilang asa
Tengoklah , aku masih disini sayang
Aku masih bermain dengan satu hati
Dengan sebagian rasa yang telah kucurahkan
Seikhlas seperti yang telah kau berikan dulu padaku ..
Ada saatnya ketika tak perlu ada seorang pun tau
Bahwa aku masih disini memperhatikan mu dlm sepi ...
By: Lovely
Tak seperti yang aku miliki ..
Rindu yang memburu
Kini membiru di ujung hati
Kasih yang berperi kini menyepi ..
Dua hati yang patah
Namun tak juga terganti dengan yang lain
Sedih hati ini melihat diri yang kini seakan mati
Tak punya daya, tak punya rasa, bahkan hilang asa
Tengoklah , aku masih disini sayang
Aku masih bermain dengan satu hati
Dengan sebagian rasa yang telah kucurahkan
Seikhlas seperti yang telah kau berikan dulu padaku ..
Ada saatnya ketika tak perlu ada seorang pun tau
Bahwa aku masih disini memperhatikan mu dlm sepi ...
By: Lovely
Cinta Bukan Permainan
Jiwaku resah
Hatiku gelisah
Otak kecilku bertanya
Apakah aku sudah gila ..
Entah disudut hati yang mana diriku tersimpan
Yang pasti tak dapat diuraikan dengan kata kata
Ada cinta yang tak terungkap
Dan ada rindu yang tak semestinya
Kau seperti air
Ku nikmati tiap tetes perhatianmu
Dalam menyembuhkan dahagaku ..
Kau seperti api
Terkadang kau dapat menghangatkanku
Disaat aku terlalu dingin untuk hidup dlm kenyataan ..
Kau seperti angin
Dimana ku merasakan nyaman
Dalam belaian lembut desir mu ..
Mencintai cinta
Di dunia maya maupun nyata
Jangan kau permainkan
Karna cinta hadir bukan untuk menjadi permainan ..
Ini yang ingin kukatakan padamu sayang ..
By: Lovely
Hatiku gelisah
Otak kecilku bertanya
Apakah aku sudah gila ..
Entah disudut hati yang mana diriku tersimpan
Yang pasti tak dapat diuraikan dengan kata kata
Ada cinta yang tak terungkap
Dan ada rindu yang tak semestinya
Kau seperti air
Ku nikmati tiap tetes perhatianmu
Dalam menyembuhkan dahagaku ..
Kau seperti api
Terkadang kau dapat menghangatkanku
Disaat aku terlalu dingin untuk hidup dlm kenyataan ..
Kau seperti angin
Dimana ku merasakan nyaman
Dalam belaian lembut desir mu ..
Mencintai cinta
Di dunia maya maupun nyata
Jangan kau permainkan
Karna cinta hadir bukan untuk menjadi permainan ..
Ini yang ingin kukatakan padamu sayang ..
By: Lovely
Hujan By: Joe Johan
Hujan turunlah hujan
Basuhi perih sayatan teriris dihati
Hanyutkan kedasar lautan
Hujan rima bulirbulirmu
Memecah sunyi membunuh sepi
Membawa pesan rindu padaku
Bagaikan senandung
Roman picisan sayup terdengar
Namun itu dulu
Hujan…
Sapu jejakjejak nan tertinggal
Kuburlah terdalam
Disepenggal asa tersisa
Ku tatap hamparan langit biru
Haru kulihat bias pelangi usai hujan
Salam Gelandangan
By: Joe Johan
Basuhi perih sayatan teriris dihati
Hanyutkan kedasar lautan
Hujan rima bulirbulirmu
Memecah sunyi membunuh sepi
Membawa pesan rindu padaku
Bagaikan senandung
Roman picisan sayup terdengar
Namun itu dulu
Hujan…
Sapu jejakjejak nan tertinggal
Kuburlah terdalam
Disepenggal asa tersisa
Ku tatap hamparan langit biru
Haru kulihat bias pelangi usai hujan
Salam Gelandangan
By: Joe Johan
Lembaran Kenangan
Kubuka lembaran lusuh masa lalu
Masih tertata rapi setiap aksara dalam kata yang kutuliskan
Ada namaku dan namamu yang menjadi satu "nama kita"
Lembar demi lembar kubuka
Ada tawa, airmata, dan juga cerita tentang suka dan duka
Terlintas tanya dalam benakku
Masihkah kau ingat segala kenangan tentang kita
Jikalau sapamu pun aku tiada berhak lagi menerimanya
Ahh... sudahlah..
Kalau dulu rasamu dan rasaku adalah satu
Maka untuk apalagi ada ragu dalam hatiku, bahwa kaupunmasih mengingat semua itu
Untukmu...
Melangkah dan bergandeng tanganlah dengan dia penggantiku, untuk gapai asamu
"Cinta sejatiku" inginkan kau bahagia bersama pilihanmu
Biarlah lembaran lusuh itu tersimpan rapi disudut ruang hatiku
hinggapun ajal menjemputku
By; Tina Cuantik
Masih tertata rapi setiap aksara dalam kata yang kutuliskan
Ada namaku dan namamu yang menjadi satu "nama kita"
Lembar demi lembar kubuka
Ada tawa, airmata, dan juga cerita tentang suka dan duka
Terlintas tanya dalam benakku
Masihkah kau ingat segala kenangan tentang kita
Jikalau sapamu pun aku tiada berhak lagi menerimanya
Ahh... sudahlah..
Kalau dulu rasamu dan rasaku adalah satu
Maka untuk apalagi ada ragu dalam hatiku, bahwa kaupunmasih mengingat semua itu
Untukmu...
Melangkah dan bergandeng tanganlah dengan dia penggantiku, untuk gapai asamu
"Cinta sejatiku" inginkan kau bahagia bersama pilihanmu
Biarlah lembaran lusuh itu tersimpan rapi disudut ruang hatiku
hinggapun ajal menjemputku
By; Tina Cuantik
Hidup Masih Berjalan
Kenapa harus menangis
Slama masih bisa tersenyum.?
Kenapa harus air mata yang keluar
saat sedih mulai menyapa..?
Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih susah darimu
lihatlah mereka,
pikirkanlah sebelum kamu bersedih
slalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan..
Hidup untuk di jalani
Bukan untuk di ratapi
sejenak merasa sedih adalah lumrah
Tapi jangan berkelanjutan
Masih panjang jalan yang harus di tempuh
tidak cukup sampai di sini
ayo bangkitlah, Semangat..
Kejarlah impian,.
Berlari seiring berjalannya waktu
pompa terus semangat
Kuatkan hati.
Tetap istiqomah di jalanNya..
Alloh bersama kita, jadi kenapa harus takut dan bersedih.?
Salam Gelandangan
By: Papa Elsa
Slama masih bisa tersenyum.?
Kenapa harus air mata yang keluar
saat sedih mulai menyapa..?
Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih susah darimu
lihatlah mereka,
pikirkanlah sebelum kamu bersedih
slalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan..
Hidup untuk di jalani
Bukan untuk di ratapi
sejenak merasa sedih adalah lumrah
Tapi jangan berkelanjutan
Masih panjang jalan yang harus di tempuh
tidak cukup sampai di sini
ayo bangkitlah, Semangat..
Kejarlah impian,.
Berlari seiring berjalannya waktu
pompa terus semangat
Kuatkan hati.
Tetap istiqomah di jalanNya..
Alloh bersama kita, jadi kenapa harus takut dan bersedih.?
Salam Gelandangan
By: Papa Elsa
Sabtu, 21 Juli 2012
Tragedi Losari
Sendiri
Kuterus berjalan menyusuri disepanjang pasir putih
Sederet kenangan tlah kutinggalkan dalam jejak yang tenggelam
Bersama janji yang kau abaikan..
Di pantai Losari,dulu berikrar janji
Tuk setia dalam genggaman kasih
Masih terasa kala jemari bertumpu menjadi satu
Terlontar simpul manismu menghiasi lesung pipi
Di pantai Losari ,,kini hanya dalam imajinasi
Tatkala ikrar kau patahkan dengan suguhan indah luka
Luka yang tercipta saat kau titiskan dalam rahimnya
Kini tak ada lagi dapat kubaca,hanya berkaca dalam ombak yang menghempaskanku
Menggulung rasa yang dulu pernah singgah
Dalam tahta terdalam palung kalbu
Menyeruak bak lahar menyembur
Saat ku injakkan lagi di pantai Losari
Ku menjerit batin tersayat, ingin berlari
Ku tenggelamkan diri agar ingatanpun
Terhapus bersama bak samudra membawaku hingga kedalamannya
Namun masih jua tiada sirna
Di pantai yang seakan tiada ujung
Sendiri dalam sepi mengujung..
Mampukah kan terhapus
Tanpa bayang menghujam,dan menepi pada kedamaian abadi
Salam PGC
By: Dewi Tunjung
Kuterus berjalan menyusuri disepanjang pasir putih
Sederet kenangan tlah kutinggalkan dalam jejak yang tenggelam
Bersama janji yang kau abaikan..
Di pantai Losari,dulu berikrar janji
Tuk setia dalam genggaman kasih
Masih terasa kala jemari bertumpu menjadi satu
Terlontar simpul manismu menghiasi lesung pipi
Di pantai Losari ,,kini hanya dalam imajinasi
Tatkala ikrar kau patahkan dengan suguhan indah luka
Luka yang tercipta saat kau titiskan dalam rahimnya
Kini tak ada lagi dapat kubaca,hanya berkaca dalam ombak yang menghempaskanku
Menggulung rasa yang dulu pernah singgah
Dalam tahta terdalam palung kalbu
Menyeruak bak lahar menyembur
Saat ku injakkan lagi di pantai Losari
Ku menjerit batin tersayat, ingin berlari
Ku tenggelamkan diri agar ingatanpun
Terhapus bersama bak samudra membawaku hingga kedalamannya
Namun masih jua tiada sirna
Di pantai yang seakan tiada ujung
Sendiri dalam sepi mengujung..
Mampukah kan terhapus
Tanpa bayang menghujam,dan menepi pada kedamaian abadi
Salam PGC
By: Dewi Tunjung
Duhai Puisiku
Sepekan tak ku toreh segurat kata
Sewindu terasa lamanya
Rindu mengusik kian mengelitik
Ingin cumbui disetiap lekuk baitbaitmu
Dalam dekapan jemari lentikku
Menari gemulai dialtar kertas putih
Berdansa bersama imaji nan aduhai
Duhai Puisiku…
Biarkan seribu bintang mengulum tanya
Rembulan berbisik lirih
Matahari terbakar cemburu padamu
Duhai Puisiku…
Nafasmu adalah alunan detak jantungku
Renjana hati suarakan asmaradana kalbu
Padamu cinta sejati terpaku
Penyair Gelandangan Clubs
Oleh : Joe Johan
Sewindu terasa lamanya
Rindu mengusik kian mengelitik
Ingin cumbui disetiap lekuk baitbaitmu
Dalam dekapan jemari lentikku
Menari gemulai dialtar kertas putih
Berdansa bersama imaji nan aduhai
Duhai Puisiku…
Biarkan seribu bintang mengulum tanya
Rembulan berbisik lirih
Matahari terbakar cemburu padamu
Duhai Puisiku…
Nafasmu adalah alunan detak jantungku
Renjana hati suarakan asmaradana kalbu
Padamu cinta sejati terpaku
Penyair Gelandangan Clubs
Oleh : Joe Johan
Jumat, 20 Juli 2012
Puisi Indah Senandung Dunia
Kupungut segurat kata cuba melariknya
Dalam cangkok pena memutik aksara
Berbuah puisi indah senandung dunia
Puisi indah bukan narsis lebay jua alay
Lalu kusibak bait bait helai demi helai
Seisi kamus sang pendahulu sastra
Tak jua kutemui dalam eja
Yang kutahu,narsis lebay dan alay
Hanya sekalimat kata semusim
Puisi indah senandung dunia
Tak seperti pajangan gambar pribadi
Mengunduh foto era dunia masa kini
Mungkin ingin disanjung dipuja dan dipuji
Puisi ekpresi untaian kata hati
Bernafaskan imaji dalam jiwa
Butiran kilauan mutiara sukma
Renjana sanubari kreatifitas diri
Tak bisa dipungkiri usah berpurapura
Kerana keindahan anugrah Sang Raja manusia
Segala rasa puisi tercipta itulah keseimbangan
Goresan sederhana jiwa jiwa dibumiNya
Salam PGC
By: Joe Johan
Dalam cangkok pena memutik aksara
Berbuah puisi indah senandung dunia
Puisi indah bukan narsis lebay jua alay
Lalu kusibak bait bait helai demi helai
Seisi kamus sang pendahulu sastra
Tak jua kutemui dalam eja
Yang kutahu,narsis lebay dan alay
Hanya sekalimat kata semusim
Puisi indah senandung dunia
Tak seperti pajangan gambar pribadi
Mengunduh foto era dunia masa kini
Mungkin ingin disanjung dipuja dan dipuji
Puisi ekpresi untaian kata hati
Bernafaskan imaji dalam jiwa
Butiran kilauan mutiara sukma
Renjana sanubari kreatifitas diri
Tak bisa dipungkiri usah berpurapura
Kerana keindahan anugrah Sang Raja manusia
Segala rasa puisi tercipta itulah keseimbangan
Goresan sederhana jiwa jiwa dibumiNya
Salam PGC
By: Joe Johan
Senandung Rindu ilalang
Hangat mentari pagi bangunkanku dari lena mimpi
Laksana belai lembut tangan Bunda
Perlahan mengusap sisa sisa embun ditubuhku
Pagi adalah kekasihku..
Ketika semilir angin alunkan shimponi indah nyanyian alam
Adalah senandung kebahagiaan kekasih yang dipertemukan
Rindu kepada pagi telah terpatri dalam ragaku
Rindu yang selalu tersingkir siang, diseling senja, lalu malam, untuk datang kembali setelah fajar
Begitulah rinduku..
Rindu adalah kupu kupu yang berlinang pada duri mawar yang kerap menghujam
Rindu seberapa lama ku menunggu, usah kau peduli
Karena rindu ini dihatiku bukan hatimu meski dalam rindu itu juga pagimu
Kini mentari telah meninggi tanda siang datang menjelang
Kembali ilalang senandungkan denting irama kerinduan,
kepada pagi sang kekasih pujaan
Penyair Gelandangan Clubs
By; Tiña Cuañtix
Laksana belai lembut tangan Bunda
Perlahan mengusap sisa sisa embun ditubuhku
Pagi adalah kekasihku..
Ketika semilir angin alunkan shimponi indah nyanyian alam
Adalah senandung kebahagiaan kekasih yang dipertemukan
Rindu kepada pagi telah terpatri dalam ragaku
Rindu yang selalu tersingkir siang, diseling senja, lalu malam, untuk datang kembali setelah fajar
Begitulah rinduku..
Rindu adalah kupu kupu yang berlinang pada duri mawar yang kerap menghujam
Rindu seberapa lama ku menunggu, usah kau peduli
Karena rindu ini dihatiku bukan hatimu meski dalam rindu itu juga pagimu
Kini mentari telah meninggi tanda siang datang menjelang
Kembali ilalang senandungkan denting irama kerinduan,
kepada pagi sang kekasih pujaan
Penyair Gelandangan Clubs
By; Tiña Cuañtix
Satu Pelangi di bias mentari
Diujung senja..
jatuh pula namamu ke dalam jantungku
seperti matahari yang terbenam
bayangmu ikut tenggelam di ufuk kalbu
aku berada dipelukan cinta yang teramat tajam
ketika sgalanya tentangmu berayun ayun diangan...
Seperti kepak camar yang mencari tiang sampan tuk berpijak
Akhirnya kumenemukan hatimu dimana jiwaku harus mendarat
Tuhan Engkau tau siapa yang kusebut dalam doa doa cintaku diujung sajadah...
Dia menjadi puisi dalam rima cinta yang ku amin kan disurga.
Tuhan terimakasih tlah Kau lahirkan dia ke dunia
karna saat ini Sedang kunikmati manisnya cintanya...
Untukmu satu pelangi dibias mentari
aku mencintaimu hingga bumi putus cinta dengan matahari...
Menyayangimu adalah hidup
dan hidup adalah menyayangimu
AKU CINTA PADAMU SAYANGKU...
By.Putra Langit
jatuh pula namamu ke dalam jantungku
seperti matahari yang terbenam
bayangmu ikut tenggelam di ufuk kalbu
aku berada dipelukan cinta yang teramat tajam
ketika sgalanya tentangmu berayun ayun diangan...
Seperti kepak camar yang mencari tiang sampan tuk berpijak
Akhirnya kumenemukan hatimu dimana jiwaku harus mendarat
Tuhan Engkau tau siapa yang kusebut dalam doa doa cintaku diujung sajadah...
Dia menjadi puisi dalam rima cinta yang ku amin kan disurga.
Tuhan terimakasih tlah Kau lahirkan dia ke dunia
karna saat ini Sedang kunikmati manisnya cintanya...
Untukmu satu pelangi dibias mentari
aku mencintaimu hingga bumi putus cinta dengan matahari...
Menyayangimu adalah hidup
dan hidup adalah menyayangimu
AKU CINTA PADAMU SAYANGKU...
By.Putra Langit
Bagaikan Puisi Tanpa judul
Ketika tanya tak pernah terjawab
Apalagi yang harus aku katakan
Jika sungai yang mengalir bersama aruspun
punya telaga untuk bermuara
Ketika hubungan tak ada kejelasan
haruskah semua aku pertahankan
Jika air hujan yang jatuh dari langitpun
akhirnya sampai ke selokan
Aku dan engkau...
Laksana berlayar ditengah samudra
hanya mengikuti arus gelombang
Namun tak tahu didermaga mana
perahu akan dilabuhkan
Aku dan engkau...
Bagaikan puisi tanpa judul
Indahnya rangkaian kata tak berarti apa apa
Seumpama indah pelangi yang
sekilas ada lalu pergi
Dan tak tahu dimana dia bersemayam
Maafkan aku sayang...
Biarlah semua jadi kenangan
Salam ♥ Gelandangan
By; Tiña Cuañtix
Apalagi yang harus aku katakan
Jika sungai yang mengalir bersama aruspun
punya telaga untuk bermuara
Ketika hubungan tak ada kejelasan
haruskah semua aku pertahankan
Jika air hujan yang jatuh dari langitpun
akhirnya sampai ke selokan
Aku dan engkau...
Laksana berlayar ditengah samudra
hanya mengikuti arus gelombang
Namun tak tahu didermaga mana
perahu akan dilabuhkan
Aku dan engkau...
Bagaikan puisi tanpa judul
Indahnya rangkaian kata tak berarti apa apa
Seumpama indah pelangi yang
sekilas ada lalu pergi
Dan tak tahu dimana dia bersemayam
Maafkan aku sayang...
Biarlah semua jadi kenangan
Salam ♥ Gelandangan
By; Tiña Cuañtix
Penyair Gelandangan Clubs
SURAT KEPADA HAECKER
Untukmu Tuan haecker
puisi kami berteriak..!!
kami putra putri gelandangan anak asuh matahari anak
kandung purnama bumi
kami tertawai tingkah badutmu yang
konyol dalam kesepian..
Untukmu Tuan Hacker..
Kami putra putri gelandangan tak harapkan belas kasihmu dalam berkarya
Hanya minta sedikit kasihmu untuk tidak
mengusik kami dalam kami memunguti aksara merangkai kata
Untukmu Tuan Hacker...
Kami tak inginkan tuan mengusik ketenangan dan merebut
singasana kami
Kami hanyalah Gelandangan yang memungut
aksara di antara tumpukan masalah
Kami tak ingin di antara kita timbul petaka yg buat kita sama murka
Untukmu Tuan Hacker..
Biarkan kami berekpresi dalam puisi
Menuang segala rasa dalam goresan pena
Jangan paksa kami untuk menulis dilipatan kerut keningmu tuan
Kerana kami bukanlah Gelandangan nan brutal
Disisni kami berpijak menyerukan kata cinta damai
Sekali lagi untukmu TUAN HAECKER
Cepatlah bertobat sebelum ajal menjemput
karena jiwamu tak akan bisa tenang
di genangi dosa dan khilaf
DAMAILAH DENGAN KAMI DAN KAMI PUN AKAN SEGAN PADA TUAN
Salam PGC
By: Penyair Gelandangan Clubs
Untukmu Tuan haecker
puisi kami berteriak..!!
kami putra putri gelandangan anak asuh matahari anak
kandung purnama bumi
kami tertawai tingkah badutmu yang
konyol dalam kesepian..
Untukmu Tuan Hacker..
Kami putra putri gelandangan tak harapkan belas kasihmu dalam berkarya
Hanya minta sedikit kasihmu untuk tidak
mengusik kami dalam kami memunguti aksara merangkai kata
Untukmu Tuan Hacker...
Kami tak inginkan tuan mengusik ketenangan dan merebut
singasana kami
Kami hanyalah Gelandangan yang memungut
aksara di antara tumpukan masalah
Kami tak ingin di antara kita timbul petaka yg buat kita sama murka
Untukmu Tuan Hacker..
Biarkan kami berekpresi dalam puisi
Menuang segala rasa dalam goresan pena
Jangan paksa kami untuk menulis dilipatan kerut keningmu tuan
Kerana kami bukanlah Gelandangan nan brutal
Disisni kami berpijak menyerukan kata cinta damai
Sekali lagi untukmu TUAN HAECKER
Cepatlah bertobat sebelum ajal menjemput
karena jiwamu tak akan bisa tenang
di genangi dosa dan khilaf
DAMAILAH DENGAN KAMI DAN KAMI PUN AKAN SEGAN PADA TUAN
Salam PGC
By: Penyair Gelandangan Clubs
Senin, 16 Juli 2012
Ihklaskan Sebuah Kepunahan
Menangislah langitku
Pada rimba tak lagi hijau daunnya
Retak kemarau amarah akar imaji
Selembar daun kering terdampar pasrah
Tiupan angin robohkan ranting-ranting
Kerajaan camar musnah
Raja hutan terdiam
Ratu jagat lamunkan bencana-bencana
Rerumputan enggan goyangkan tari
Pada surya menembus sengat dipelataran dunia kehancuran
Gersang
Bongkahan belulang melukiskan kepunahan
Dikehidupan tanamkan jua keyakinan
Yang datang tetap saja resah kebimbangan sayang
Kobaran harapan hanya sebuah titik
Untuk sebuah penawar khawatir
Bernyanyi jua hiburkan larah hati
Biar derita jiwa melayang jauh pada keihklasan diri
Salam PGC
By: Rangga Saputra
Penyair Gelandangan Clubs PGC
Pada rimba tak lagi hijau daunnya
Retak kemarau amarah akar imaji
Selembar daun kering terdampar pasrah
Tiupan angin robohkan ranting-ranting
Kerajaan camar musnah
Raja hutan terdiam
Ratu jagat lamunkan bencana-bencana
Rerumputan enggan goyangkan tari
Pada surya menembus sengat dipelataran dunia kehancuran
Gersang
Bongkahan belulang melukiskan kepunahan
Dikehidupan tanamkan jua keyakinan
Yang datang tetap saja resah kebimbangan sayang
Kobaran harapan hanya sebuah titik
Untuk sebuah penawar khawatir
Bernyanyi jua hiburkan larah hati
Biar derita jiwa melayang jauh pada keihklasan diri
Salam PGC
By: Rangga Saputra
Penyair Gelandangan Clubs PGC
Aku dan Rinduku
Aku terdiam disudut malam
hanyut bersama bayanganmu
satu- persatu kenangan
hadir menggelayuti pikiranku
Masih jelas dimata ini
saat hujan mengiringi kepergianmu
dan masih terasa perih ini
atas luka yang telah kau torehkan
Kasih...
Sungguhkah tak sedikitpun
kau rasakan kenangan indah diantara kita
tak adakah secuil cintaku
yang tertinggal dihatimu
Begitu cepatkah kau menghapus semua
semua yang pernah ada diantara kita
Sedang aku masih disini
menanti dan terus menanti
dalam titian jejak cintamu
tiada henti dan batas waktu
Dan kini aku semakin tenggelam
dalam belaian cinta tak bertepi
di antara kaki langit dan jejak cintamu
~I Miss U~
Salam PGC
By: -Kanvas Surga Pgc-
: Kanvas Surga Pgc
-
Penyair Gelandangan Clubs [PGC]
hanyut bersama bayanganmu
satu- persatu kenangan
hadir menggelayuti pikiranku
Masih jelas dimata ini
saat hujan mengiringi kepergianmu
dan masih terasa perih ini
atas luka yang telah kau torehkan
Kasih...
Sungguhkah tak sedikitpun
kau rasakan kenangan indah diantara kita
tak adakah secuil cintaku
yang tertinggal dihatimu
Begitu cepatkah kau menghapus semua
semua yang pernah ada diantara kita
Sedang aku masih disini
menanti dan terus menanti
dalam titian jejak cintamu
tiada henti dan batas waktu
Dan kini aku semakin tenggelam
dalam belaian cinta tak bertepi
di antara kaki langit dan jejak cintamu
~I Miss U~
Salam PGC
By: -Kanvas Surga Pgc-
: Kanvas Surga Pgc
-
Penyair Gelandangan Clubs [PGC]
Minggu, 15 Juli 2012
Leburkan Rinduku dalam Nyatamu
Ragaku lunglai..
Sukmaku seakan turut hilang,
Kala jejak punggungmu menghilang dalam pekatnya kabut bertahtakan hujan
Memaksaku tersimpuh dengan bibir tak mampu mengeluh
Sayangku...
Linang air mata ini ku untai perih dalam puisi
Sebagai ruang sembunyi atas hakikat pilu sehelai hati
Agar jiwaku tak pernah lelah dalam menanti
Padamu Sayangku...
Doa suciku mengiring langkahmu disana
Setiaku menanti ragamu kembali disini
Leburkan rindu dalam nyatamu saat kita dipertemukan sang waktu
Salam Rindu PGC
By: Iva Yu Li
Sukmaku seakan turut hilang,
Kala jejak punggungmu menghilang dalam pekatnya kabut bertahtakan hujan
Memaksaku tersimpuh dengan bibir tak mampu mengeluh
Sayangku...
Linang air mata ini ku untai perih dalam puisi
Sebagai ruang sembunyi atas hakikat pilu sehelai hati
Agar jiwaku tak pernah lelah dalam menanti
Padamu Sayangku...
Doa suciku mengiring langkahmu disana
Setiaku menanti ragamu kembali disini
Leburkan rindu dalam nyatamu saat kita dipertemukan sang waktu
Salam Rindu PGC
By: Iva Yu Li
YANG TERAKHIR
Bak pohon pisang....sekali dalam berbuah
Begitupun hidupku..
Inginku...sekali menapaki maghligai..
Hingga diujung usiaku
Detikpun melaju .menerobos anganku..
Dihariku ..inginku...kau yang membisikkan
ditelingaku..bangunlah...
Tunaikan Ibadahmu...
Dan disaatku membutuhkan sandaran..
Kaulah yang pertama menawarkan..
Saatku pilu....kau pelipurku
Seia sekata melangkah meniti bahtera
Hingga disetiap malamku...kaulah yang
Kecupkan kasih dalam penghantar dalam mimpi..
Hingga terlelap dalam dekapanmu kasih
Mengarungi mimpi indah hanya denganmu
Dan kaulah yang terakhir...menuntunku
Mengucap kalimah Syahadat...
Disaat aku sekarat...hingga hembusan
Terakhir..nafasku...dalam Cinta-Mu
Dan dalam keabadian....dihidupkan..
Untuk abadi berpasangan sejalan ..
Ya,...Tuhan....kabulkanlah segala
Permohonan...Aamiin..
Salam PGC
By: Dewi
Begitupun hidupku..
Inginku...sekali menapaki maghligai..
Hingga diujung usiaku
Detikpun melaju .menerobos anganku..
Dihariku ..inginku...kau yang membisikkan
ditelingaku..bangunlah...
Tunaikan Ibadahmu...
Dan disaatku membutuhkan sandaran..
Kaulah yang pertama menawarkan..
Saatku pilu....kau pelipurku
Seia sekata melangkah meniti bahtera
Hingga disetiap malamku...kaulah yang
Kecupkan kasih dalam penghantar dalam mimpi..
Hingga terlelap dalam dekapanmu kasih
Mengarungi mimpi indah hanya denganmu
Dan kaulah yang terakhir...menuntunku
Mengucap kalimah Syahadat...
Disaat aku sekarat...hingga hembusan
Terakhir..nafasku...dalam Cinta-Mu
Dan dalam keabadian....dihidupkan..
Untuk abadi berpasangan sejalan ..
Ya,...Tuhan....kabulkanlah segala
Permohonan...Aamiin..
Salam PGC
By: Dewi
RINDUKAN BAIT CINTA DALAM DIAMKU
Aku masih terpaku ditempatku berdiri
Menanti semilir angin alunkan kembali bait bait kerinduan
darimu untuk'ku
Dan lewat denting rinai gerimis yang syahdu mendayu,
ingin kudengar lagi shimpony indah lagu keabadian cinta yang pernah kau dendangkan
Selalu ada tanda tanya pada setiap detak jantungku
Masih adakah sebait rindu tercipta untuk'ku,
yang dulu selalu kau tuliskan pada hijaunya dedaunan
Aku tak pernah tahu...
Karena kini pandanganku terhalang oleh kabut gelap yang
menyelimuti indahnya pelataran taman diwajahmu
Namun aku tak peduli, dan aku akan tatap disini...
Duhai kumbang kelana...
Aku hanya bisa diam,, terpesonakan oleh lincah tingkahmu
Hadirmu yang mampu memecah kesunyian,
laksana celoteh spoi angin ditengah padang ilalang, yang
selalu menjadi kekaguman bunga bunga ditama
Aku satu diantara seribu kuntum dahlia ditaman itu yang
mendamba untuk kau rindukan..
Dan disini kumaknai kesabaranku sebagai cinta sejati..
Cintaku padamu...
Cinta yang aku tahu,,, bahwa aku tak mungkin dapat
memilikimu
Namun aku bahagia telah dapat menyayangi dan
memperhatikanmu dalam diamku
Untukmu..
Yang selalu kurindukan meski kau tak mungkin jadi miliku
Salam PGC
By: Tiña Cuañtix
Menanti semilir angin alunkan kembali bait bait kerinduan
darimu untuk'ku
Dan lewat denting rinai gerimis yang syahdu mendayu,
ingin kudengar lagi shimpony indah lagu keabadian cinta yang pernah kau dendangkan
Selalu ada tanda tanya pada setiap detak jantungku
Masih adakah sebait rindu tercipta untuk'ku,
yang dulu selalu kau tuliskan pada hijaunya dedaunan
Aku tak pernah tahu...
Karena kini pandanganku terhalang oleh kabut gelap yang
menyelimuti indahnya pelataran taman diwajahmu
Namun aku tak peduli, dan aku akan tatap disini...
Duhai kumbang kelana...
Aku hanya bisa diam,, terpesonakan oleh lincah tingkahmu
Hadirmu yang mampu memecah kesunyian,
laksana celoteh spoi angin ditengah padang ilalang, yang
selalu menjadi kekaguman bunga bunga ditama
Aku satu diantara seribu kuntum dahlia ditaman itu yang
mendamba untuk kau rindukan..
Dan disini kumaknai kesabaranku sebagai cinta sejati..
Cintaku padamu...
Cinta yang aku tahu,,, bahwa aku tak mungkin dapat
memilikimu
Namun aku bahagia telah dapat menyayangi dan
memperhatikanmu dalam diamku
Untukmu..
Yang selalu kurindukan meski kau tak mungkin jadi miliku
Salam PGC
By: Tiña Cuañtix
SANG PUJANGGA
Kadang aku seperti berenang dipuisimu
bersama gelombang riaknya yang tenang
Kadang aku juga berdansa chacha
bersama syairmu yang menghentak lantak lantang menantang'
Sajakmu terkadang juga lembut mendayu
laksana samudra biru membawaku mengarungi rasa haru
Engkau juga mampu membuat jiwa jiwa merasa damai dengan aksara yang kau rangkai
Engkaulah pujangga...
Gemulai tarian penamu mampu memikat setiap mata yang membaca
Anggun pesona bahasamu laksana dewa dewa menghayati setiap jiwa dalam cerita
Goresan tintamu bagaikan belati tajam,
tanpa perih...namun mampu menembus jantung rasa
Wahai Pujangga...
Engkau kekaguman pecinta sastra dunia...
Celoteh majasmu laksana alunan kidung asmarandana, mampu menghipnotis setiap insan yang mendengarnya
Engkau wakilkan setiap rasa pada rangkaian kata kata indah dalam bait bait rima yang kau cipta
Dan imajimu seolah mampu menembus batas angan alam semesta
Pujangga...
Karyamu abadi dihati walau mungkin engkau telah "kembali"
Salam PGC
By: Tiña Cuañtix
bersama gelombang riaknya yang tenang
Kadang aku juga berdansa chacha
bersama syairmu yang menghentak lantak lantang menantang'
Sajakmu terkadang juga lembut mendayu
laksana samudra biru membawaku mengarungi rasa haru
Engkau juga mampu membuat jiwa jiwa merasa damai dengan aksara yang kau rangkai
Engkaulah pujangga...
Gemulai tarian penamu mampu memikat setiap mata yang membaca
Anggun pesona bahasamu laksana dewa dewa menghayati setiap jiwa dalam cerita
Goresan tintamu bagaikan belati tajam,
tanpa perih...namun mampu menembus jantung rasa
Wahai Pujangga...
Engkau kekaguman pecinta sastra dunia...
Celoteh majasmu laksana alunan kidung asmarandana, mampu menghipnotis setiap insan yang mendengarnya
Engkau wakilkan setiap rasa pada rangkaian kata kata indah dalam bait bait rima yang kau cipta
Dan imajimu seolah mampu menembus batas angan alam semesta
Pujangga...
Karyamu abadi dihati walau mungkin engkau telah "kembali"
Salam PGC
By: Tiña Cuañtix
AKU RINDUKAN SINARMU
Tiada lagi sesak sesalku
Walau lelah kaki melangkah
Di bukit sahara pada musim gugur ini
Sekedar meniti kesempatan darimu
Percikan sinar jingga memeluk jiwa
Pada rona senja redupkan dunia
Aku meneteskan air mata
Sekedar membasuh pedih ratapan kisah kita
Sunyi
Jalan gelap mulai berpatri
Ku raba jua luka hati yg berdarah
Meronta batin hilangkan akal nurani
Surya malam
Aku rindukan titik sinar pada hitam jalanku
Biarkan cahaya hati ini berpijar
Pasrahkan aku bagai lilin-lilin kecil
Untuknya yang masih dalam kegelepan
Salam gelandangan PGC
By: Rangga Saputra
Walau lelah kaki melangkah
Di bukit sahara pada musim gugur ini
Sekedar meniti kesempatan darimu
Percikan sinar jingga memeluk jiwa
Pada rona senja redupkan dunia
Aku meneteskan air mata
Sekedar membasuh pedih ratapan kisah kita
Sunyi
Jalan gelap mulai berpatri
Ku raba jua luka hati yg berdarah
Meronta batin hilangkan akal nurani
Surya malam
Aku rindukan titik sinar pada hitam jalanku
Biarkan cahaya hati ini berpijar
Pasrahkan aku bagai lilin-lilin kecil
Untuknya yang masih dalam kegelepan
Salam gelandangan PGC
By: Rangga Saputra
UNTUKMU RINDUKU
Rembulan diranting cemara diam memburu rindu.,
pijarnya menerka pada apa yang tersembunyi di sudut sendu...
sejenak resah mengintip selaksa bayang
yang pelan mengalir mengunyah kegetiran...
Lalu...Jauh di lubuk hati masih ada sebuah nama
yang tak pernah diam...
berdetak bersama irama jantung yang sempat ia patahkan
samar samar sinar mentari mulai torehkan jingga..
celoteh angin pagi ceramahi kening
tempat usapnya dulu pernah membelai sayang...
Duhai rinduku
semalam tadi ku ukir namanya di bahu rembulan...
pagi ini kupahat namanya di dada matahari
By: Putra Langit
pijarnya menerka pada apa yang tersembunyi di sudut sendu...
sejenak resah mengintip selaksa bayang
yang pelan mengalir mengunyah kegetiran...
Lalu...Jauh di lubuk hati masih ada sebuah nama
yang tak pernah diam...
berdetak bersama irama jantung yang sempat ia patahkan
samar samar sinar mentari mulai torehkan jingga..
celoteh angin pagi ceramahi kening
tempat usapnya dulu pernah membelai sayang...
Duhai rinduku
semalam tadi ku ukir namanya di bahu rembulan...
pagi ini kupahat namanya di dada matahari
By: Putra Langit
SEPARUH PUISIKU
Lewat media dunia kau hadirkan tanya
Tentang sebuah rasaku padamu
Bukankah separuh puisiku
Tlah kau simpan rapi di relung hati
Serupa mengenggam kasih
Diantara jantung dan hati
Disini rasaku...
Takkan terbakar terik matahari
Takkan luruh tersapu hujan turun kebumi
Satu namamu...
Ku jadikan bait kata diujung pena
Terurai indah disetiap puisi kucipta
Oleh : Joe Johan
Tentang sebuah rasaku padamu
Bukankah separuh puisiku
Tlah kau simpan rapi di relung hati
Serupa mengenggam kasih
Diantara jantung dan hati
Disini rasaku...
Takkan terbakar terik matahari
Takkan luruh tersapu hujan turun kebumi
Satu namamu...
Ku jadikan bait kata diujung pena
Terurai indah disetiap puisi kucipta
Oleh : Joe Johan
SENDIRI DALAM KENANGAN
Berjalan di tengah kesendirian
menatap kosong jauh ke depan
hanya berhayal dalam kehampaan
untuk sesuatu yang tak pernah kembali pulang..
Andai waktu bisa terulang
ingin ku rangkai lagi kisah yang hilang
dengan rasa cinta dan kasih sayang
tulus suci untuk sang pujaan..
Namun kini semua tak mungkin datang
ia pergi dan tak lagi pulang
menghilang di balik gelapnya malam
tanpa rembulan dan cahaya bintang..
Kini ku hanya terdiam
mengenang kisah yang slalu terbayang
menyimpan rasa dan semua kenangan
untuk dirinya yang slalu ku sayang...
By: Papa elsa
menatap kosong jauh ke depan
hanya berhayal dalam kehampaan
untuk sesuatu yang tak pernah kembali pulang..
Andai waktu bisa terulang
ingin ku rangkai lagi kisah yang hilang
dengan rasa cinta dan kasih sayang
tulus suci untuk sang pujaan..
Namun kini semua tak mungkin datang
ia pergi dan tak lagi pulang
menghilang di balik gelapnya malam
tanpa rembulan dan cahaya bintang..
Kini ku hanya terdiam
mengenang kisah yang slalu terbayang
menyimpan rasa dan semua kenangan
untuk dirinya yang slalu ku sayang...
By: Papa elsa
AIR MATA PERKAWINAN
Aku duduk tersipu di bangku panasku
tertunduk dalam diamku
bertanya tanpa pepatah dalam kalbu
apa arti semua yang tlah terjadi..?
Tak ku duga ku menenteskan air mata
ketika ijab tlah di syahkan si penghulu
hati menjerit penuh tanda tanya
terpaku pada sumpah janjimu..
Detakkan nadi serasa berhenti
ketika cincin tertukar di antara jemari
manakala ku tatap tabir cinta antara kau dan dia
aku seperti Mati di antara pelaminanmu
sesaat ku tersadar
bahwa kau telah meninggalkanku...
By: Papa .elssa
Salam Gelandangan..
tertunduk dalam diamku
bertanya tanpa pepatah dalam kalbu
apa arti semua yang tlah terjadi..?
Tak ku duga ku menenteskan air mata
ketika ijab tlah di syahkan si penghulu
hati menjerit penuh tanda tanya
terpaku pada sumpah janjimu..
Detakkan nadi serasa berhenti
ketika cincin tertukar di antara jemari
manakala ku tatap tabir cinta antara kau dan dia
aku seperti Mati di antara pelaminanmu
sesaat ku tersadar
bahwa kau telah meninggalkanku...
By: Papa .elssa
Salam Gelandangan..
SINGGASANA RINDU
Dipatahan awan berarak
Didagu langit jingga
Kusemai seulas senyum ntukmu
Jika teringat aku petik ranumnya
Bawalah ke singgasana rindu
Yang kita bangun bersama
Berpondasikan kasih sederhana
Sematkan ranum senyumku
Dilangit langit ruang terindah
Tempat kita memadu kasih
Tempat kita berbagi cerita
By: Joe Johan
Didagu langit jingga
Kusemai seulas senyum ntukmu
Jika teringat aku petik ranumnya
Bawalah ke singgasana rindu
Yang kita bangun bersama
Berpondasikan kasih sederhana
Sematkan ranum senyumku
Dilangit langit ruang terindah
Tempat kita memadu kasih
Tempat kita berbagi cerita
By: Joe Johan
AKU BUKAN PUJANGGA
Akulah kata ...
sipemburu hati terlunta
merobek jentra bahtera jiwa
teriak koarkan sua_sua dalam jiwa
Aku bukan pujangga...
pelebur kata membalut jiwa
derai tangisan jiwa
terpaut karena cinta
Aku hanya sukma kata...
kata tulus dari jiwa
mengunyah hujan linangan air mata
jangan kau sebut aku pujangga
Kisah ku hanya semata nyata
tercoret melalui aksara yang ada
Akulah pencinta aksara jiwa
wakilan hati tanpa sua
dari lampiran kanvas ketulusan kata
yang membaur sengketa
para jiwa kelana
By: Senandung di atas awan
sipemburu hati terlunta
merobek jentra bahtera jiwa
teriak koarkan sua_sua dalam jiwa
Aku bukan pujangga...
pelebur kata membalut jiwa
derai tangisan jiwa
terpaut karena cinta
Aku hanya sukma kata...
kata tulus dari jiwa
mengunyah hujan linangan air mata
jangan kau sebut aku pujangga
Kisah ku hanya semata nyata
tercoret melalui aksara yang ada
Akulah pencinta aksara jiwa
wakilan hati tanpa sua
dari lampiran kanvas ketulusan kata
yang membaur sengketa
para jiwa kelana
By: Senandung di atas awan
KAU TETAP DIHATIKU
Kau tinggal kan sejuta angan
pergi dengan sebuah impian
derai air mata tak dapat ku telan
mengikis tedamnya kerinduan
rindu mu tertinggal di hati ku
cinta mu telah tumbuh
indah dalam relung kalbu
namun kau tinggal kan jejak yang tak ku tau
ku tanya pada hembus sang banyu
masih kah ku dapati kabar tentang mu ?
yang kini jarak makin membuat ku pilu
ku redam tawa diatas deraian air mata ku
sungguh ku masih merindu canda mu
yang menghiasi alkatika langit hati ku
batin ku tersedu memanggil mu
namun ku temui hanya bayang mu
aku tetap menunggu mu
by:senandung diatas awan
pergi dengan sebuah impian
derai air mata tak dapat ku telan
mengikis tedamnya kerinduan
rindu mu tertinggal di hati ku
cinta mu telah tumbuh
indah dalam relung kalbu
namun kau tinggal kan jejak yang tak ku tau
ku tanya pada hembus sang banyu
masih kah ku dapati kabar tentang mu ?
yang kini jarak makin membuat ku pilu
ku redam tawa diatas deraian air mata ku
sungguh ku masih merindu canda mu
yang menghiasi alkatika langit hati ku
batin ku tersedu memanggil mu
namun ku temui hanya bayang mu
aku tetap menunggu mu
by:senandung diatas awan
SYAIR KEHIDUPAN
Kau yang berdasi di gedung menjulang tinggi
Kau yang berkuasa di gedung mencakar bumi
Hai, apa kabar mu disana?
Masihkah kau merayu para pemilik
Memainkan peran teramat cantik
Coba kau lihat disini
Dengarlah jerit suara hati kami
Pandanglah gamang jalan dilalui
Tangis ku bujuk sendiri
Peluh keringat menjadi sahabat
Ku rintang hati senandungkan syair kehidupan
Seraya ku usap dada sematkan doa
Terlupakah kau wahai penguasa
Bahwa kita dibawah langitNya
Berpijak dibumi yang sama
Dan alamNya berani murka
Oleh : Joe Johan
Kau yang berkuasa di gedung mencakar bumi
Hai, apa kabar mu disana?
Masihkah kau merayu para pemilik
Memainkan peran teramat cantik
Coba kau lihat disini
Dengarlah jerit suara hati kami
Pandanglah gamang jalan dilalui
Tangis ku bujuk sendiri
Peluh keringat menjadi sahabat
Ku rintang hati senandungkan syair kehidupan
Seraya ku usap dada sematkan doa
Terlupakah kau wahai penguasa
Bahwa kita dibawah langitNya
Berpijak dibumi yang sama
Dan alamNya berani murka
Oleh : Joe Johan
YANG TERLUPA
Kau bukan yang dulu
Senja itu datang padaku
Membawa sekuntum rindu
Yang kau bingkai
Selembut awan kasihmu
Masih segar dimataku
Kala itu rautmu sendu
Menahan gejolak dalam hidupmu
Seiring waktu
Sendumu sirna dimakan waktu
Rautmu pancarkan pesona
Indah ronanya dipandang mata
Mungkin kau terlupa kini
Ucapmu pun berbeda
Menyudutkan aku dalam hidupmu
Aku akan slalu mengingatmu
Karena mampu
Buat duniamu tersenyum dengan manisnya
By: Joe Johan
Senja itu datang padaku
Membawa sekuntum rindu
Yang kau bingkai
Selembut awan kasihmu
Masih segar dimataku
Kala itu rautmu sendu
Menahan gejolak dalam hidupmu
Seiring waktu
Sendumu sirna dimakan waktu
Rautmu pancarkan pesona
Indah ronanya dipandang mata
Mungkin kau terlupa kini
Ucapmu pun berbeda
Menyudutkan aku dalam hidupmu
Aku akan slalu mengingatmu
Karena mampu
Buat duniamu tersenyum dengan manisnya
By: Joe Johan
Ruang Rinduku
Ketikaku pergi
Sendu berirama wajah duka
Disaat aku terkubur sepi
Ketika lagu tak bisa kau dendang lagi
Awan hitam disela Pelangi meneteskan air mata
Murung
kerap kali ku simfonikan di nadimu
Aku tahu ini sakit untukmu
Melerai tatapan tajam waktu
yang seharusnya merindu
benderangnya rembulan seketika meredup lelah
Seakan hadirku adalah cinta yang salah
Puncak malam masih melinangkan air matanya
Kasih
benarkah purnama menutup hatinya untukku ?
Tuluskah ia enggan memancar sinarnya padaku ?
Maafkan aku
Aku pergi untuk jihat Cintaku
Kala ini
berat gunda ku tempatkan engkau dalam ruang rindu pilu
Jaga hati,jaga diri
Baik-baiklah engkau saat sendiri
Yakinlah,, kepergianku pasti kembali
By: Rangga Saputra
Sendu berirama wajah duka
Disaat aku terkubur sepi
Ketika lagu tak bisa kau dendang lagi
Awan hitam disela Pelangi meneteskan air mata
Murung
kerap kali ku simfonikan di nadimu
Aku tahu ini sakit untukmu
Melerai tatapan tajam waktu
yang seharusnya merindu
benderangnya rembulan seketika meredup lelah
Seakan hadirku adalah cinta yang salah
Puncak malam masih melinangkan air matanya
Kasih
benarkah purnama menutup hatinya untukku ?
Tuluskah ia enggan memancar sinarnya padaku ?
Maafkan aku
Aku pergi untuk jihat Cintaku
Kala ini
berat gunda ku tempatkan engkau dalam ruang rindu pilu
Jaga hati,jaga diri
Baik-baiklah engkau saat sendiri
Yakinlah,, kepergianku pasti kembali
By: Rangga Saputra
Langganan:
Postingan (Atom)